Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara (Menpan), Taufiq Effendi, yang juga menjadi Ketua Panitia Seleksi (Pansel) pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan seleksi akan berlangsung secara obyektif. "Seleksi ini bersifat terbuka sekali dan tidak mungkin ada bias politik. Dengan 15 anggota yang berbeda latar belakang justru lebih baik, karena dari bermacam-macam profesi. Kalau anggotanya sama semua justru lucu," katanya ketika ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa. Pansel pimpinan KPK ini terdiri dari Sekretaris pansel Gunawan Hadisusilo dan juga terdiri dari mantan hakim agung Adi Andojo, Syafi`i Ma`arif, Komaruddin Hidayat, Frans Alexander Wosparik, Felia Salim, Rheinald Kasali, Mas Ahmad Santosa, Daniel Sparingga, Fajrul Falakh, Nyoman Suwanda, Ichlasul Amal, Hikmahanto Juwana, dan MH Ritonga yang bertindak sebagai wakil ketua. Keberagaman latar belakang dari anggota Pansel ini, kata Taufiq, tidak akan mempengaruhi obyektifitas seleksi pemimpin KPK. Taufiq juga mengatakan, proses seleksi pemimpin KPK akan berlangsung dengan terbuka. Seluruh pendaftar akan diumumkan nama dan jumlahnya serta pendaftar yang berhasil lolos tes administrasi. Setelah lulus tes administrasi, para calon mengikuti tahap seleksi selanjutnya yaitu penyusunan makalah. "Setiap seleksi akan diumumkan siapa saja yang lolos. Setelah menyerahkan makalah dan diseleksi, kemudian dilanjutkan dengan tes psikologi dan wawancara" katanya. Dari hasil tes wawancara akan diambil 10 orang terbaik dan dilaporkan kepada Presiden, hal ini sesuai dengan undang-undang No 30 tahun 2002 tentang KPK. "Dari Presiden kemudian diserahkan kapada DPR. Obyektifitas tetap dijaga, pendaftar juga diumumkan di koran," katanya. Dengan proses seleksi yang terbuka ini maka seluruh pihak ikut mengawasi, selain itu Menpan juga mengatakan pansel akan mulai bekerja pada 5 Juni 2007. Lima pimpinan KPK saat ini, Taufiequrrachman Ruki, Tumpak Hatorangan Panggabean, Erry Ryana Hardjapamekas, Amien Sunaryadi, dan Sjachruddin Rasul, mengakhiri masa jabatannya pada Desember 2007. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007