Kendari (ANTARA News) - Satu perusahaan dari China, PT Kumning Gold Fortune, menyatakan berminat mengolah tambang pasir kuarsa (pasir besi) di Kecamatan Wawonii, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra). Direktur PT Kumning Gold Fortune PTE LTD, K H Lim di Kendari, Jumat, mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan tahap survei di wilayah itu dengan melibatkan tenaga kerja awal 50 orang. "Kegiatan eksploirasi baru akan kami lakukan pada akhir tahun ini. Sebagai tindak lanjut kegiatan investasi di wilayah itu, sudah dikirim mesin penguji dari Beijing untuk mempermudah proses penelitian di lapangan," katanya. Ditanya pers mengenai besarnya investasi yang akan dicanangkan di wilayah itu, Lim belum mau menyebutnya, namun mencontohkan bahwa untuk mendatangkan mesin penguji laboratorium nilainya sudah mencapai Rp4 miliar lebih. Ia mengatakan, dalam melakukan tahap penelitian sedikitnya harus menggunakan waktu paling cepat antara 7-10 bulan, termasuk untuk membangun sebuah "basecamp" untuk puluhan tenaga kerja lokal maupun tenaga ahli yang akan dilibatkan dalam perusahaan itu. "Saat ini, tenaga ahli sudah ada sebanyak lima orang, terdiri dari dua orang dari Malaysia dan tiga orang lagi dari China/Singapura dan sisanya adalah sarjana teknik dari Jakarta dan Kendari," katanya. Lim mengatakan, sejauh ini pihaknya masih dalam batas survei dan menurut perkiraan deposit pasir kuarsa di daerah itu mencapai luas areal di atas 10 ribua hektare. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Gunbernur Sultra, H. Yusran A. Silondae saat dimintai keterangan mengenai salah satu calon investor asal China yang berpusat di Singapura itu mengatakan, agar perusahaan itu benar-benar serius untuk berinvestasi di daerah ini. "Saya berharap perusahaan itu, tidak hanya sekedar datang menyatakan ya, tetapi setelah mendapat lokasi yang diinginkan, tidak pernah lagi ada tindaklanjutnya," katanya. Ia mengatakan, pengalaman selama beberapa tahun terakhir, cukup banyak investor yang menyatakan untuk menanamkan modalnya, khususnya di bidang usaha pertambangan, namun dari jumlah itu hanya sebagian kecil saja yang merealisasikan kegiatannya. Kehadiran investor dari China itu, diharapkan akan memberi nilai tambah bagi daerah, utamanya bisa diharapkan untuk menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar setelah perusahaan itu sudah mulai melakukan eksploirasi, katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007