Beirut, Lebanon (ANTARA News) - Dewan Keamanan (DK) PBB, Rabu (30/8), memperpanjang misi pemelihara perdamaian di Lebanon selama satu tahun lagi di tengah tekanan dari Amerika Serikat agar pasukan PBB melakukan tindakan terhadap petempur Lebanon, demikian laporan media lokal.

DK PBB dengan suara bulat mendukung resolusi yang dirancang oleh Prancis mengenai mandat Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL), yang bertugas memantau pelaksanaan gencatan senjata antara Hizbullah dan Israel.

Prancis beralasan bahwa UNIFIL telah berhasil dalam memelihara ketenangan di Lebanon Selatan, tapi Amerika Serikat mendesak dilakukannya tindakan oleh misi tersebut terhadap anggota Hizbullah, demikian laporan Xinhua, Kamis pagi.

Washington menuduh anggota Hizbullah menimbun senjata dan siap berperang.

"Kondisi di Lebanon Selatan sangat berbahaya hari ini. Awan gelap perang mulai terkumpul," kata laporan tersebut, yang mengutip pernyataan seorang pejabat senior AS.

UNIFIL, tambah pernyataan itu, ada untuk membantu mencegah perang terjadi lagi dan misi tersebut mesti melakukan itu.

Resolusi tersebut menyoroti bahwa UNIFIL memiliki wewenang untuk "melakukan semua tindakan yang perlu" di daerah tempat personelnya ditempatkan dan harus menjamin bahwa daerah operasinya "tidak dimanfaatkan untuk kegiatan yang bermusuhan dalam bentuk apa pun".

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017