London (ANTARA News) - Harga minyak dunia menguat ke level di atas 70 dolar AS pada Selasa, atau Senin waktu setempat, menyusul berita ancaman badai terhadap Semenanjung Arab yang berpotensi mengganggu pengiriman dan produksi minyak.
Seorang eksportir utama asal Arab Saudi mengatakan fasilitas minyak mereka diharapkan lolos dari badai tersebut. Sementara anggota OPEC lainnya, Uni Emirat Arab juga tampaknya akan berada di luar jalur badai ini.
Walaupun demikian, produsen minyak kecil, Oman, telah menyiagakan tentara dan polisi serta memperingatkan penduduk mereka akan ancaman gelombang tinggi ketika tiupan angin hingga 205 km perjam mecapai daratan.
Minyak jenis London Brent dijual menguat 1,28 dolar AS menjadi 70,35 dolar AS pada 18.30 GMT. Harga minyak AS naik 1,08 dolar AS pada 66,16 dolar AS.
"Harga minyak telah membaik akibat berita badai tropis besar yang berpotensi mengganggu pengiriman minyak dari kawasan Teluk," kata Addison Armstrong dari TFS Energy Futures di AS.
Oman memproduksi 715 ribu barel per hari, jumlah yang kecil dibanding produksi Arab Saudi yang mencapai hampir 9 juta barel.
Sebelumnya, harga minyak terpengaruh dari terhambatnya produksi di Nigeria yang telah mengurangi pasokan minyak mereka menjelang puncak musim panas.
Para investor juga mengamati pernyataan pemimpin utama Iran Ayatollah Ali Khamenei, yang mengatakan produsen minyak keempat dunia itu tidak akan mundur sedikitpun dari bahaya untuk melindungi hak mengembangkan teknologi nuklir.
Sementara di negara anggota OPEC lainnya, Nigeria, kaum militan telah meminta gencatan senjata selama satu bulan dalam penyerangan di Delta Niger. Namun analis memperkirakan kekerasan yang telah berlangsung 18 bulan dan menutup sepertiga produksi minyak Nigeria itu masih akan terus terjadi.
"Kondisi di Nigeria masih akan membuat pasar minyak terus ketat," kata Helen Henton, Kepala analis komoditas Standard Chartered Bank, seperti dikutip Reuters.
Ia mengatakan IEA telah berulang kali meminta OPEC untuk meningkatkan produksi. "Tapi OPEC tampaknya masih keras kepala soal mereka menjadi problem AS," katanya.
Harga minyak sempat naik mencapai 71 dolar AS pada 24 Mei, akibat kekhawatiran atas minyak Nigeria dan AS. Para pedagang akan tetap mewaspadai tanda-tanda badai di Teluk Meksiko, AS setelah musim badai di Atlantis diperkirakan terjadi sejak 1 Juni, walaupun badai pertama menjelang musim itu, Badai tropis Barry, yang mendekati kawasan Teluk mulai melemah hingga menyebabkan hujan di Florida.
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007