Kami ingin pada 2018 sudah dibangun infrastrukturnya. Makanya sekarang diberitahu, agar pemerintah pusat menyiapkan anggaran."
Bekasi (ANTARA News) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bekasi, Jawa Barat, telah merampungkan 80 persen pembebasan lahan untuk proyek infrastruktur jembatan layang dan underpass Bulak Kapal, Bekasi Timur.

"Dari total 177 bidang lahan yang kita sasar untuk pembebasan, sebanyak 122 di antaranya telah diselesaikan. Sisanya 55 bidang lagi sedang dinegosiasikan dengan pemiliknya," kata Kepala Dinas PUPR Kota Bekasi Tri Adhiyanto di Bekasi, Selasa.

Menurut dia, luas bidang lahan yang telah terbebaskan mencapai 9.600 meter per segi menggunakan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Rp60 miliar.

Sedangkan sisa 55 bidang lahan seluas 4.000 meter per segi akan dibebaskan secara bertahap melalui alokasi dana daerah pada tahun berikutnya.

Menurutnya, sejumlah aparat terkait dari Satpol PP, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan mulai mebongkar puluhan bangunan yang berdiri pada lahan pembebasan, Selasa siang.

Dari pantauan Antara, terdapat sekitar 30 lebih bangunan berupa tempat usaha dan rumah tinggal dibongkar petugas mulai dari gapura perbatasan Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi hingga ke simpang lampu lalu lintas Bulak Kapal sepanjang 300 meter.

Dikatakan Tri, sisa bangunan yang ada di atas 85 bidang lahan akan dibongkar secara berkelanjutan setiap harinya.

"Pembongkaran bangunan ini akan selesai pekan depan," katanya.

Pascapembongkaran, pihaknya segera berkirim surat kepada Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk segera merealisasikan pembangunan fisik infrastruktur berupa jalan layang dan underpass.

"Kami ingin pada 2018 sudah dibangun infrastrukturnya. Makanya sekarang diberitahu, agar pemerintah pusat menyiapkan anggaran," ujarnya.

Tri menambahkan, ada dua proyek infrastuktur yang akan dibangun di Bulak Kapal, Bekasi Timur dalam waktu dekat, yakni Underpass dari Jalan Ir H Djuanda menuju ke Jalan Diponegoro Tambun.

Kemudian jembatan layang dari Jalan Pahlawan Bekasi Timur menuju ke Jalan Diponegoro Tambun.

Menurut dia, rencana pembangunan proyek tersebut sudah digulirkan sejak 2011 yang akan didanai pemerintah pusat Rp50 miliar.

Namun, pembangunan tak kunjung dilakukan karena terbentur masalah ketersediaan lahan.

"Kami sudah action, mudah-mudahan segera direspons oleh pusat," katanya.

Tri menambahkan, proyek infrastruktur itu diharapkan dapat mengurangi titik kemacetan lalu lintas di sekitar kawasan Bulak Kapal, Bekasi Timur.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017