Jakarta (ANTARA News) -  World Economic Forum (WEF) melansir hasil survei peringkat daya saing global 2017-2018, di mana Indonesia naik lima peringkat dari 41 menjadi 36 tahun ini.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menilai hal tersebut menunjukkan bahwa Indonesia baik dari segi ekonomi maupun produk industri, kompetitif di dunia global.

"Tentu itu bagus, karena beberapa indikator menunjukkan Indonesia kuat. Ini menunjukkan Indonesia punya competitiveness," kata Airlangga kepada Antara News dihubungi di Jakarta, Jumat.

Namun demikian, lanjut Airlangga, Indonesia masih perlu melakukan perbaikan di berbagai bidang, di antaranya Sumber Daya Manusia (SDM).

"Untuk itu kami yakin, dengan gerakan vokasi yang sedang dilakukan, indikator SDM Indonesia juga akan semakin baik," ujar Airlangga.

Selain itu, dari sisi teknologi, Indonesia saat ini tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi era ekonomi digital, di mana Indonesia memiliki potensi pasar yang besar.

"Potensi pasar kita besar. Economic skill harus dibangun. Dengan ini kita bisa menciptakan pasar, termasuk ekspor, bagi industri yang terus ditingkatkan daya saingnya," tutur Airlangga.

Airlangga melanjutkan, Indonesia juga masih menghadapi pengenaan tarif yang tinggi ketika mengekspor produk ke beberapa negara.

"Nah, ini kita ingin penurunan tarif yang dikenakan oleh negara lain. Indonesia kalau ekspor dikenakan 15 persen, sedangkan dengan produk yang sama dari Singapura tarifnya nol persen. Ini kan berbeda sekali," katanya.

Mantan Anggota DPR RI ini menambahkan, program yang dijalankan oleh Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo saat ini sudah sesuai dengan kebutuhan Indonesia, sehingga beberapa tahun mendatang daya saing Indonesia diyakini akan semakin tinggi.

"Apa yang dilakukan Presiden Jokowi sudah on track. Di tengah tantangan tadi, Indonesia masih tetap bisa berdaya saing. Artinya, daya saing kita dinilai bisa lebih tinggi di tahun-tahun mendatang," katanya mengakhiri.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017