Pontianak (ANTARA News) - Tari Jepin massal siap memeriahkan peringatan Hari Jadi Ke-246 Kota Pontianak, Kalimantan Barat, pada 23 Oktober 2017.

"Ada sebanyak 2.460 orang siap menyemarakkan Hari Jadi Kota Pontianak dengan menari Jepin massal, dengan tema Pontianak Berjepin," kata Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak Rendrayani di Pontianak, Senin.

Ia menjelaskan, berbeda dengan tahun lalu, usai upacara peringatan Hari Jadi Kota Pontianak, 23 Oktober 2017, akan langsung diisi dengan acara menari Jepin bersama.

"Gagasan awal Pontianak Berjepin ini, setelah beberapa kebudayaan Pontianak ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda, yakni saprahan, arakan pengantin dan kain tenun corak insang," ungkapnya.

Untuk itu, melalui Pontianak Berjepin ini sebagai salah satu upaya mengangkat budaya khas melayu.

"Diperkirakan peserta Pontianak Berjepin sebanyak 2.460 sesuai dengan Hari Jadi Kota Pontianak. Sementara ini masyarakat yang sudah mendaftar sebanyak 500-an orang, pelajar 1.000, dan selebihnya akan diramaikan oleh ASN Pemkot," katanya.

Ia menambahkan, untuk suksesnya tarian Jepin massal itu, pihaknya menggandeng sanggar untuk mengaransemen lagu dan gerakan tari. Menurutnya, gerakan Jepin ini sengaja diaransemen ulang sedemikian rupa sehingga memudahkan bagi siapa saja untuk mengikutinya.

"Gerakan tari Jepin yang dikreasikan ini tidak murni gerakan Jepin yang sebenarnya. Konsepnya sengaja kita buat sedemikian rupa sehingga mudah diikuti siapa saja," katanya.

Menurut dia, pihaknya telah menggelar latihan secara rutin demi lancarnya acara Pontianak Berjepin itu nantinya.

Lagu berjudul "Kote Pontianak" akan mengiringi Pontianak Berjepin, yang diperkirakan memakan waktu sekitar 10 menit sesuai dengan durasi lagu 3,50 menit dan ditambah yel-yel sebelum dimulainya berjepin.

"Kegiatan itu nantinya terbuka untuk umum, siapa saja silakan bergabung Pontianak Berjepin syaratnya hadir ketika upacara dengan Pakaian Telok Belanga dan kain corak insang bagi laki-laki, dan baju kurung dan kain corak insang bagi perempuan," kata Rendrayani.

Pewarta: Andilala
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017