Yogyakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi A DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta Eko Suwanto meminta pemerintah daerah segera menerjemahkan visi-misi Gubernur Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam "Menyongsong Abad Samudera Hindia untuk Kemuliaan Martabat Manusia Jogja".

Eko Suwanto di Yogyakarta, Senin, mengatakan setelah proses pelantikan Sri Sultan HB X dan KGPAA Pakualam X sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY, pemerintah daerah bisa segera efektif untuk bekerja.

Gubernur DIY telah menyampaikan visi misinya dalam rangka membangun DIY selama 5 tahun yang akan datang. Di dalam visi-misi yang ada, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan pentingnya pemberdayaan nelayan di DIY.

Saat menyampaikan pidato pada Sidang Istimewa DPRD DIY 2017, Sri Sultan HB X kembali menekankan visi misi bertema"Menyongsong Abad Samudera Hindia untuk Kemuliaan Martabat Manusia Jogja".

"Kami harapkan Pemda DIY dalam hal ini Sekda dan jajarannya agar segela melakukan kajian untuk menterjemahkan visi misi gubernur dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah. Tentu saja harus tetap berpedoman pada Pancasila dan Konstitusi kita yang menjadi pedoman utama dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah. Khususnya DIY, tentu berpedoman pada UU 13 Tahun 2012," kata Eko Suwanto.

Di sisi lain, menurut politisi muda dari Fraksi PDI Perjuangan DIY ini, perlu juga diberikan dorongan agar visi misi Gubernur DIY yang sudah disampaikan, bisa masuk dalam dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).

Demikian juga dengan upaya penyelarasan perencanaan pembangunan dan penganggaran dengan skema APBD, dana desa dan dana keistimewaan merupakan satu tarikan nafas untuk membawa kesejahteraan bagi rakyat DIY.

"Dalam visi dan misi sudah jelas ada sejumlah pemikiran, termasuk pentingnya pembangunan DIY untuk bangun martabat manusia Jogja dengan misi "Lima Kemuliaan" atau "Pancamulia"," katanya.

Eko Suwanto menyatakan untuk di wilayah selatan DIY perlu mendapatkan penekanan utamanya terkait visi dan misi kemaritiman, pengembangan budaya maritim yaitu memastikan potensi laut sebagai halaman depan bisa dikelola dengan baik.

Ke depan, ia berharap Pemda DIY melakukan kajian potensi ekonomi maritim dan selanjutnya membuat strategi untuk pengembangan ekonomi maritim, yang didukung teknologi tinggi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia serta infrastruktur agar memiliki kemampuan bekerja kelola semua potensi kelautan secara profesional.

"Ekonomi maritim penting untuk jadi salah satu pilar dalam mengelola potensi perekonomian di pantai selatan DIY, selain bidang pertanian dan pariwisata. Pemda DIY segera saja lakukan pemetaan potensi ekonomi pantai selatan sepanjang 126 km dan12 mil laut, di luar potensi sepadan pantai. Ini modal besar dalam pembangunan ekonomi di DIY," kata Eko Suwanto.

Menurut dia, pembangunan DIY ke depan juga harus bisa mempertahankan dan mengembangkan bidang pertanian yang selama ini menjadi soko guru pembangunan DIY selain jasa dan perdagangan termasuk pariwisata.

"Stop peralihan peruntukan lahan dari pertanian ke non pertanian terutama di kawasan sawah atau lahan pertanian. Ini penting mengingat peruntukan lahan pertanian ke non pertanian mencapai 250 hektare per tahun. Pemda juga direkomendasikan membangun bidang pertanian dikawasan perkotaan selain dipedesaan. Pemda DIY harus mampu menyediakan pangan sendiri, secara berdikari.

"Kita perlu dukung dorongan ekonomi maritim, tapi jangan lupa pembangunan pertanian yang harus tetap diberdayakan," kata Eko Suwanto.

(U.KR-STR/N002)

Pewarta: Sutarmi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017