Gorontalo (ANTARA News) - Gubernur Gorontalo, Fadel Muhamad, menilai kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Jusuf Kalla (SBY-JK) masih lamban dan belum mampu mengikuti perkembangan global yang ada saat ini.
"Ini terjadi karena SBY-JK terlalu menoleh ke belakang dalam menjalankan kepemerintahan," ungkap Fadel saat rapat paripurna DPRD Propinsi Gorontalo membahas tiga Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) terkait pembangunan, Rabu.
Menurut dia, SBY-JK lebih menekankan pada pemberantasan korupsi, yang notabene merupakan akibat dari sebuah perilaku di masa lalu, sehingga akhirnya terkesan mengabaikan program pembangunan untuk jangka waktu ke depan.
"Seharusnya pemerintah nasional sudah berbicara masalah reformasi birokrasi, bukan malah kebanyakan membahas hal yang mengharuskan kita menoleh ke belakang lagi," kata Fadel.
Tanpa mengabaikan pemberantasan korupsi, lanjutnya, saat ini SBY-JK tidak cukup hanya "mengutak-atik" hal tersebut, tapi juga harus memprioritaskan kepentingan pembangunan, seperti halnya otonomi daerah.
Sebagai Gubernur di Provinsi yang baru berdiri enam tahun tersebut, Fadel mengaku belum puas dengan penerapan otonomi daerah oleh pemerintah pusat yang dianggapnya masih setengah hati.
Saat ini, kata dia, masih banyak Undang-undang (UU) belum dilengkapi dengan Peraturan Pemerintah (PP), yang berdampak pada macetnya pembangunan di daerah.
"Kami para Gubernur memiliki kekhawatiran bahwa otonomi daerah ini penerapannya tidak jelas sehingga pembangunan juga tidak akan maksimal," tandasnya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007