New York, Amerika Serikat (ANTARA News) - Tersangka Sayfullo Saipov menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk merencanakan serangan atas nama kelompok ISIS yang menewaskan delapan orang di New York pada Selasa (31/10)

Pihak berwenang mengatakan Saipov, seorang imigran asal Uzbekistan yang pindah ke Amerika tahun 2010, menggunakan truk pikap sewaan untuk menyeruduk pejalan kaki dan pengendara sepeda di sepanjang jalur sepeda West Side Lower Manhattan pada Selasa.

"Berdasarkan penyelidikan semalam, tampaknya Saipov telah merencanakan ini selama beberapa pekan," kata John Miller, wakil komisaris polisi di Kepolisian New York, dalam konferensi pers.

"Dia melakukan ini atas nama ISIS," katanya sebagaimana dikutip kantor berita AFP.

Miller mengatakan catatan yang ditemukan di lokasi kejadian menunjukkan Saipov mengikuti hampir semua petunjuk yang ditampilkan ISIS di saluran-saluran media sosialnya.

Gubernur Negara Bagian New York Andrew Cuomo sebelumnya mengatakan kepada CNN bahwa Saipov mengalami radikalisasi di dalam negeri.

Polisi menembak Saipov usai serangan itu dan dia masih dirawat di rumah sakit.

Otoritas Federal dan lokal dengan cepat menggali informasi mengenai masa lalu Saipov setelah serangan itu, yang terjadi ketika anak-anak dan orangtua mereka bersiap merayakan Halloween. Namun sebelumnya dia tidak dikenali oleh para petugas kontra-terorisme.

"Saipov tidak pernah menjadi subjek biro investigasi intelijen NYPD, atau subjek investigasi FBI," kata Miller.

Wali Kota Bill de Blasio, yang juga berbicara dalam konferensi pers itu, mengatakan bahwa New York Marathon akan dilanjutkan sesuai rencana, meski dengan pengamanan yang lebih ketat. (mr)



Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017