Jakarta (ANTARA News) - Pameran dagang terbesar Trade Expo Indonesia (TEI) 2017 berhasil mencatatkan transaksi mencapai Rp18,70 triliun atau senilai 1,41 miliar dolar Amerika Serikat (AS), mengalami peningkatan sebesar 37,36 persen jika dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 1,02 miliar dolar AS.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dalam jumpa pers mengatakan bahwa nilai transaksi yang terjadi pada TEI 2017 tersebut juga akan mendorong kinerja ekspor secara berkelanjutan, karena banyak pembeli potensial yang berasal dari negara-negara tujuan ekspor nontradisional.

"Tahun 2016, ada kenaikan. Pada 2017 juga meningkat, sekarang ini menjadi 1,41 miliar dolar AS. Kenaikan sangat signifikan. Transaksi tersebut juga masih ada yang berjalan," kata Enggartiasto, di Jakarta, Senin.

Jumlah total transaksi meningkat sebesar 37,36 persen dibandingkan hasil transaksi pada TEI 2016, yang tercatat sebesar 1,02 miliar dolar AS. Sementara untuk perolehan transaksi produk pada TEI 2017 tercatat 1,28 miliar dolar AS, meningkat 55,91 persen dibandingkan hasil transaksi produk pada ajang TEI 2016 sebesar 823,06 juta dolar AS.

Produk-produk lainnya yang berhasil menarik minat buyers yaitu kopi yang menghasilkan transaksi sebesar 91,62 juta dolar AS 7,14 persen, minyak esensial sebesar 80,43 juta dolar AS atau 6,27 persen, makanan olahan sebesar 78,61 juta dolar AS atau 6,13 persen, dan CPO sebesar 69,58 juta dolar AS atau 5,42 persen.

Namun, berdasarkan data dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), permintaan pada sektor jasa pada TEI 2017 ini sebesar 41,37 juta dolar AS, sedikit menurun dibanding perolehan tahun lalu sebesar 48,53 juta dolar AS atau menurun 14,76 persen.

Enggartiasto menjelaskan, setiap adanya kenaikan transaksi pada penyelenggaraan TEI, maka akan berbanding lurus dengan kinerja ekspor Indonesia. Kinerja ekspor juga akan mengalami kenaikan, baik pada tahun berjalan maupun tahun berikutnya karena adanya kontrak berkelanjutan.

"TEI itu jangan hanya dilihat dari transaksi 1,41 miliar dolar AS saja. Jika kita lihat, kebanyakan dari pembeli itu baru, dari pasar-pasar baru. Meskipun ada pemain lama, yang membeli produk baru," ujar Enggartiasto.

Tercatat, pengunjung yang menghadiri TEI pada 2017 27.711 orang dari 117 negara selama lima hari pelaksanaan TEI 2017. Jumlah tersebut naik 78 persen dibandingkan tahun 2016 sebanyak 15.567 orang.

Negara dengan jumlah pengunjung tertinggi pada TEI 2017 selain Indonesia, berasal dari Jepang, Afganistan, Arab Saudi, India, dan Malaysia. Selain itu, sebanyak 1.108 pelaku usaha ikut berpartisipasi dalam TEI 2017.

Negara-negara dengan nilai transaksi produk terbesar selama TEI 2017 yaitu Laos sebesar 588 juta dolar AS atau 45,82 persen, India 104,29 juta dolar AS atau 8,13 persen, Mesir 83,01 juta dolar AS atau 6,47 persen, Arab Saudi 73,60 juta dolar AS atau 5,74 persen dan Italia sebesar 64,87 juta dolar AS atau 5,06 persen.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017