Kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 juga bergerak naik 1,25 poin (0,12 persen) menjadi 1.008,47.
"Pelaku pasar saham masih merespons positif data produk domestik bruto (PDB) triwulan ketiga serta hasil survei konsumen yang masih pada level optimis," kata Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada.
Badan Pusat Statistik mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2017 sebesar 5,06 persen (yoy).
Survei Konsumen Bank Indonesia pada Oktober 2017 juga mengindikasikan keyakinan konsumen masih pada level optimis, tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Oktober 2017 yang 120,7 atau lebih rendah dari 123,8 pada bulan sebelumnya.
Reza menambahkan nilai tukar rupiah yang terapresiasi terhadap dolar AS menambah sentimen positif bagi pasar saham. Nilai tukar yang stabil dengan kecenderungan menguat menandakan perekonomian stabil.
Wakil Presiden Riset dan Analisis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengatakan selanjutnya investor akan menanti data cadangan devisa bulan Oktober 2017.
Sementara dari eksternal, dia menjelaskan, ketegangan di semenanjung Korea masih menjadi perhatian investor, yang mencermati lawatan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke Asia.
"Dalam kunjungan ke Jepang, Trump membahas isu Korea Utara dan perdagangan di Asia," katanya.
Di tingkat regional, indeks bursa Nikkei naik 108,98 poin (0,48 persen) ke 22.657,39; indeks Hang Seng menguat 271,36 poin (0,95 persen) ke 28.868,16 dan Straits Times menguat 29,44 poin (0,87 persen) ke posisi 3.411,09.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017