Kota Gaza, Wilayah Palestina (ANTARA News) - Perbatasan antara Gaza dan Mesir yang sebagian besar ditutup akan dibuka selama tiga hari untuk pertama kalinya sejak perjanjian rekonsiliasi Palestina.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri di Gaza Iyad al-Bozum mengatakan kepada AFP bahwa perlintasan Rafah dari daerah kantung pesisir Palestina sampai Mesir akan dibuka mulai Sabtu.

Namun hanya kasus kemanusiaan yang terdaftar di kementerian yang akan diizinkan keluar, yang menurut dia mencakup hinga 20.000 orang di daerah kantung berpenduduk dua juta jiwa tersebut

Perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza ditutup total sejak Agustus, dan sebagian besar ditutup selama beberapa tahun sebelumnya.

Di bawah ketentuan perjanjian rekonsiliasi Palestina yang dicapai bulan lalu, penguasa Gaza Hamas diharuskan menyerahkan kekuasaan kepada Fatah yang berbasis di Tepi Barat sebelum 1 Desember.

Sebagai langkah pertama, mereka menyerahkan kekuasaan di perlintasan tersebut pada 1 November.

Kesepakatan rekonsiliasi Palestina yang diperantarai oleh Mesir diharapkan mendorong pembukaan secara lebih rutin perlintasan batas Rafah, yang sebagian besar ditutup Kairo dalam beberapa tahun terakhir.

Pembukaan perbatasan mulai Sabtu sifatnya sementara, akan ditutup kembali pada Senin.

Seluruh faksi Palestina akan bertemu di Kairo pekan depan untuk membahas cara-cara membawa rekonsiliasi bergerak maju.

Israel dan Mesir memblokade Gaza selama bertahun-tahun dengan alasan mereka memerlukannya untuk mengisolasi Hamas, demikian menurut siaran kantor berita AFP.(mu)

Pewarta: Antara
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017