Mexico City (ANTARA News) - Delegasi dari Amerika Serikat (AS), Meksiko dan Kanada merampungkan putaran kelima pembicaraan mengenai perundingan kembali Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (North American Free Trade Agreement/NAFTA) pada Selasa, namun menyisihkan masalah-masalah yang mengganggu untuk pertemuan selanjutnya.

Upaya mereka, yang kali ini diadakan di Mexico City, ditujukan untuk mereformasi pakta NAFTA mereka guna mencegah ancaman Presiden AS Donald Trump untuk mengakhirinya.

Putaran pertemuan terbaru fokus pada pemulihan perdagangan, peraturan mengenai asal barang dan hal-hal yang berkaitan dengan pertanian, kata kepala perunding teknis Meksiko, Kenneth Smith, kepada para wartawan.

Subjek yang lebih rumit "akan dibahas untuk pertemuan selanjutnya" menurut dia.

Berbagai proposal Amerika Serikat diajukan dalam pertemuan itu, begitu juga dari Meksiko, dan pertanyaan-pertanyaan spesifik diajukan mengenai area lain, Smith menjelaskan.

Sementara itu, "beberapa konsep yang tidak dapat diterima" diajukan mengenai peraturan asal barang dalam industri otomotif, katanya.

AS menginginkan komponen domestik AS dalam mobil naik menjadi 50 persen, memicu kemarahan Meksiko dan Kanada.

Trump, yang mendukung kebijakan "mementingkan Amerika", memandang defisit perdagangan AS dengan Meksiko sebagai "bencana" bagi pekerjaan dan kemakmuran Amerika.

"Saya sudah lama menentang NAFTA," kata Trump bulan lalu, saat dia menjamu Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau di Gedung Putih.

"Bila kita tidak bisa membuat kesepakatan, NAFTA akan dihentikan dan itu tidak masalah," katanya.

Kamar Dagang Amerika Serikat dan pebisnis lain, kendati demikian, mengatakan NAFTA sangat menguntungkan ekonomi AS selama 23 tahun keberadaannya. Perdagangan melonjak tiga kali lipat selama kurun itu, dan penarikan diri dari kesepakatan itu bisa memukul para petani Amerika.

Bagi Meksiko, mempertahankan NAFTA adalah hal vital karena 80 persen ekspor mereka menuju AS.

Perundingan mengenai perubahan kesepakatan itu diperkirakan berlangsung hingga awal tahun depan menurut siaran kantor berita AFP. (hs)


Pewarta: Antara
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017