Medan (ANTARA News) - Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) kompak mengenakan beskap untuk mengawal prosesi kirab budaya resepsi pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution di Medan pada Minggu.

Paspampres yang mengenakan beskab adalah pasukan yang melekat dengan Presiden yang mengiringi kereta kencana yang ditumpangi Presiden Jokowi.

Beskap adalah baju pria resmi dalam tradisi Jawa untuk dikenakan dalam acara resmi. Pada resepsi pernikahan Kahiyang-Bobby pada 8 November lalu, busana yang sama dikenakan oleh paspampres.

Beskap yang dikenakan adalah beskap berbentuk kemeja tebal, tidak berkerah lipat, berwarna hitam dengan bagian depan berbentuk tidak simetris, pola kancing menyamping.

Untuk bawahan, Paspampres mengenakan kain batik jarik warna cokelat yang dibebatkan menutup kaki. Mereka juga mengenakan selop, blangkon serta keris yang disematkan di pinggang.

Rombongan sudah menyelesaikan kirab yaitu dari gedung MICC di Jalan Ringroad, Medan ke lokasi pesta tepatnya di kediaman Bobby, Komplek Bukit Hijau Regency, Taman Setia Budi Indah dengan jarak sekitar 2,6 kilometer.

Di bagian muka kirab ada barisan para polwan yang mengenakan baju tradisional batak dengan berbagai variasi.

Menyusul di belakangnya kereta kencana sang pengantin Kahiyang Ayu-Bobby Nasution yang dihias dengan kain ulos. Kedua pengantin tampak bahagia dengan melempar senyum dan lambaian tangan ke masyarakat yang mengerumuni jalanan.

Di belakang kereta Kahiyang-Bobby ada kereta Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Jokowi dan Kaesang Pangarep. Presiden sempat melemparkan souvenir pernikahan kepada masyarakat di sepanjang jalan.

Menyusul di belakangnya adalah kereta yang membawa ibunda Bobby, Ade Hanifah Siregar dan paman Bobby, Dolli S Siregar.

Di kereta keempat ada Gibran Rakabuming dan Selvi Ananda serta Jan Ethes Srinarendra. Kereta selanjutnya berisi orangtua Jokowi, Eyang Noto serta Bapak dan Ibu Miryono.

Kereta keenam menjadi tumpangan Bapak dan Ibu Setiawan dan Bapak serta Ibu Widodo Prasetyo, terakhir ada kereta yang mengangkut Bapak dan Ibu Didit dan Bapak dan Ibu Dendy.

Sehingga total ada 7 kereta kuda besar dan sejumlah kereta kuda kecil dari Berastagi, kabupaten Karo yang ikut dalam kirab tersebut.

Selain kereta kuda, 50 becak bermotor juga dilibatkan dalam kirab budaya ini. Kendaraan itu juga akan dihias dan terlibat dalam arak-arakan.

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017