Tiga gol bagi kemenangan Kirgizstan dicetak oleh Sarbekov menit ke-13 dan 53, satu gol lagi lahir dari kaki Duishobekov Baktyar menit ke-68.
Tim asuhan Rudrenko Igor dalam laga tersebut lebih menguasai jalannya pertandingan dengan pola permainan bola-bola panjang dan cepat.
Meski lapangan yang basah karena hampir sepanjang pertandingan diguyur hujan, tidak mempengaruhi pola permainan panjang yang diterapkan Baimatov Azamat dan kawan kawan.
Sebaliknya bagi para pemain Mongolia meski telah berusaha mengimbagi permainan cepat anak-anak Kirgizstan, namun Dagina Turbat dan kawan kawan sulit untuk bisa leluasa melakukan tekanan ke pertahanan lawan.
Kirgizstan yang tetap konsisten dengan permainan bola-bola panjang, kerap membahayakan gawang Mongolia yang dikawal Enkhtaivan Munk Erden.
Di babak pertama ada sejumlah tendangan yang menghasilkan gol. Namun baru menit ke-13 Sarbekov dalam sebuah kemelut di wilayah finalti Mongolia berhasil membobolkan gawang Enkhtaivan.
Di babak kedua ritme permainan tidak berubah diterapkan dua kesebelasan, dalam tempo sedang. Para pemain Kirgizstan lagi-lagi menguasai jalannya permainan di babak ini.
Dari serangan dengan umpan terobosan, Sarbekov berhasil menciptakan gol menit ke-53 dan Duishobekov Baktyar mencetak gol terakhir, ketiga menit ke-68.
Pelatih Kirgizstan Rudrenko Igor usai pertandingan mengatakan kemenangan ini merupakan hasil terbaik di laga pertama. Strategi permainan dengan bola-bola panjang dan cepat diterapkan melawan Mongolia.
"Permainan bola-bola panjang dan cepat, merupakan taktik permainan kami hari ini. Besok dengan tim lain akan lain lagi kami terapkan," ujarnya.
Sementara itu pelatih Mongolia Weis Michael mengakui permainan pemain Kirgizstan lebih unggul dari pemainnya. Diakuinya kemenangan Kirgizstan, karena tim tersebut lebih berkualitas.
Pewarta: Irman Yusuf
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017