Jakarta (ANTARA News) - Kampanye CELUP yang menjadi viral di kalangan pengguna sosial media, kini menutup akun Instagram-nya.

Dari pantauan ANTARA News, Kamis pagi, akun resmi Instagram kampanye CELUP, @cekrek.lapor.upload, sudah dihapus atau tidak dapat ditemukan di pencarian Instagram.

Akun Instagram CELUP mengajak netizen untuk mengikuti kampanye dengan mengusung motto dan tanda pagar. "Selamatkan ruang publik kita, pergoki mereka! Laporkan kepada kami #terciduk #antiasusila," begitu bunyi keterangan bio dalam akun resmi CELUP.

Dalam banner promo, terlihat seorang pria yang sedang bersembunyi di balik pohon dan mengarahkan kamera ponsel ke sepasang pria dan wanita, dengan tulisan besar "Menyelamatkan Generasi Zaman Now."

Kampanye CELUP masih banyak dibicarakan netizen. Bahkan, hingga Kamis pagi, menjadi trending topik pertama di Indonesia dengan lebih dari 38 ribu cuitan.

Berbagai tanggapan mengalir dari netizen, salah satunya @naufalabrt_. "Bikin kampanye CELUP beginian itu menunjukan bahwa orang INDONESIA msih banyak jumlah PENGANGGURAN. alias kurang kerjaan," kicaunya.

Hal senada juga disampaikan‏ @MetaMitalia. "Kampanye celup. Lah hari ini orang seneng banget ngurusin hidup orang, faedahnya dimana?," cuit dia.

Ada pula yang beranggapan bahwa kampanye tersebut melanggar privasi. "itu kampanye CELUP ya sumpah kalo di luar udah d tangkepin karena langgar privasi. di korea contohnya, hp yg beredar disini dibuat gabisa silent pas ambil foto, ada yg ketauan ngelanggar privasi bisa langsung tuntut denda / penjara," tulis @dnlwjy.

Sejumlah netizen juga berpendapat kampanye semacam CELUP dapat dilakukan untuk tindakan yang lebih positif. "Kenapa kampanye celup tuh nggak menyasar ke sexual harassment/rape/kdrt aja sih daripada orang pacaran di tempat umum," cuit‏ @DwianaRP.

"Mbok ya kampanye celup itu buat bantuin KPK gitu loh, foto-upload-sebarkan buat para koruptor atau pejabat2 yg ngga amanah. Bukan urus soal orang pacaran," kicau @nongandah.

"Aku mungkin akan respek kalo kampanye Celup itu motoin orang buang sampah sembarangan, pemotor lewat trotoar, orang ngrusak fasilitas umum, atau orang kencing sembarangan. Justru mereka itulah yang bener-bener ngrusak ruang publik," tulis @AriLapar.


Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017