Jakarta (ANTARA News) - Pihak kontraktor Apartemen Pakubuwono Spring mengevakuasi pengerjaan pembangunan gedung terkait beton plafon ambruk yang menewaskan tiga orang dan melukai tiga pekerja lainnya.

"Kita akan evaluasi secara menyeluruh mengapa itu bisa terjadi," kata Manajer Proyek Apartemen Pakubuwono Spring, Merdi Ardiansyah, di Jakarta, Jumat.

Merdi menyatakan pihak kontraktor proyek Apartemen Pakubuwono Spring telah memperhitungkan terkait rencana tahapan pembangunan.

Merdi menegaskan pihak perusahaan juga siap mempertanggungjawabkan dan kooperatif terhadap penyelidikan yang dilakukan Polres Metro Jakarta Selatan.

"Kami masih fokus terhadap evakuasi korban kemarin," tutur Merdi.

Ia mengungkapkan kepolisian membantu perusahaan terkait investigasi dan dinas yang terlibat penyelidikan dapat segera menyampaikan masukan terhadap kejadian tersebut.

Merdi membantah konstruksi pembangunan beton itu karena belum sempurna atau tidak sesuai perencanaan sehingga tidak ada yang menduga bangunan akan roboh.

"Tapi waktu itu tinggal finishing saja," ujar Merdi.

Merdi juga menyampaikan perubahan desain bangunan dari atap beton menjadi atap kaca tidak terkait dengan ambruknya dinding beton.

Menurut Merdi, saat ini pihak kontraktor masih mencari penyebab dinding beton roboh karena dalam tahap kajian.

Sebelumnya, dinding beton plafon Apartemen Pakubuwono Spring di Jalan Teuku Cuf Nyak Arief Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan ambruk menimpa sejumlah pekerja pada Selasa (26/12) sekitar pukul 20.15 WIB.

Akibat kejadian itu, tiga pekerja meninggal dunia bernama Adi alias Bima (30), Khoirul Masum (35) dan Dede Irawan, sedangkan korban terluka yakni Aris Suryanto bin Sumadi (33), Muklas (44) dan Idris bin Sohari (28).

Para pekerja yang menjadi korban kecelakaan kerja itu tercatat sebagai karyawan PT Tunas Jaya Sanur yang mengerjakan pembangunan Apartemen Pakubuwono Spring.

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017