Surabaya (ANTARA News) - Peredaran kartu tol di Provinsi Jawa Timur dalam kurun tujuh bulan terakhir tahun 2017 tumbuh secara cepat, karena perbankan gencar mempromosikan penggunaan kartu tersebut.

Kepala Divisi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah Bank Indonesia Jatim Titien Sumartini, di Surabaya, Minggu, menyebutkan total sebaran kartu nontunai di wilayah Jatim hingga Desember 2017 telah mencapai sekitar 500 ribu.

Angka itu, kata dia, lebih tinggi dibanding Mei 2017 masih berada di kisaran 250 ribu pemakai atau tumbuh lebih cepat dibanding awal tahun hingga pertengahan 2017.

"Sampai saat ini, pihak perbankan juga terus gencar menyosialisasikan penggunaan kartu nontunai dengan menyiagakan petugas jaga di gerbang tol pada libur tahun baru," katanya.

Ia mengatakan, aksi gerak pihak perbankan di beberapa ruas gerbang tol wilayah Jatim tersebut dilakukan mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.

"Kami harapkan dengan adanya aksi gerak perbankan pada libur tahun baru akan semakin meningkatkan pengguna kartu tol dalam program pemerintah terkait Gerakan Nontunai," katanya.

Sebelumnya, kewajiban aturan penggunaan kartu nontunai pada ruas tol Jatim telah dilakukan sejak Oktober 2017, tujuannya untuk mendukung Gerakan Nasional Nontunai (GNT) yang telah dicanangkan Bank Indonesia untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan instrumen nontunai.

Kebijakan itu, juga tertuang dalam Permen PU dan Perumahan Rakyat No. 16/PRT/M/2017 tentang transaksi tol nontunai di jalan tol.

Bersamaan dengan itu pula, Bank Indonesia Jawa Timur telah menerbitkan Peraturan Dewan Gubernur (PDG) No. 19/10/PADG/2017 tentang Gerbang Pembayaran Nasional (National Payment Gateway).

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017