Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis pagi bergerak menguat sebesar 13 poin menjadi Rp13.425 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.438 per dolar Amerika Serikat (AS).

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Kamis mengatakan nilai tukar rupiah bergerak menguat terhadap dolar AS, karena data ekonomi nasional yang positif menjadi salah satu faktor yang menjaga mata uang domestik.

"Aset-aset berdenominasi rupiah masih diminati pelaku pasar mengingat fundamental ekonomi nasional yang positif," katanya.

Ia menambahkan pergerakan nilai tukar rupiah dapat terus menguat seiring dengan imbas kenaikan mata uang yen Jepang setelah bank sentral Jepang (BoJ) memangkas pembelian obligasinya

"Pergerakan dolar AS di kawasan Asia cenderung melemah setelah BoJ memangkas pembelian obligasi pemerintah, situasi itu memberikan sentimen positif pada mata uang di kawasan," katanya.

Sementara itu, ekonom dari Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih mengatakan pemerintah Singapura dan Indonesia telah menyepakati keterbukaan informasi keuangan. Kesepakatan itu dinilai oleh analis Moodys sebagai sinyal positif yang bisa memberikan implikasi terhadap penerimaan negara.

"Diharapkan, faktor itu dapat mendukung kenaikan peringkat Indonesia yang saat ini sedang dikaji oleh Moodys," katanya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018