tok ikan mengalami peningkatan dari 6,5 juta ton (pada 2011) menjadi 9,9 juta ton
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Sjarief Widjaja mengatakan, penenggelaman kapal pencuri ikan yang telah dilakukan selama ini telah meningkatkan stok ikan nasional.

"Dampak dari perginya kapal-kapal asing stok ikan mengalami peningkatan dari 6,5 juta ton (pada 2011) menjadi 9,9 juta ton," kata Sjarief di Jakarta, Kamis.

Angka ini dihitung dari aktivitas stock assesment  sepanjang 2016 dengan cakupan 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan.

Berdasarkan hasil itu, KKP yang dipimpin Susi Pudjiastuti mengeluarkan Kepmen KP Nomor 47/KEPMEN-KP/2016 tentang Estimasi Potensi, jumlah tangkapan yang diperbolehkan dan tingkat pemanfaatan sumber daya ikan di WPP NRI dengan estimasi potensi 9,9 juta ton.

Menurut Sjarief, peningkatan stok ikan ini mendorong optimisme nelayan untuk melaut. KKP sendiri telah melengkapi dengan semua sarana dan prasarana pelabuhan agar nelayan bisa beroperasi lebih baik.

Dia juga menyoroti peran BUMN bidang perikanan seperti Perindo dan Perinus yang saat ini sudah semakin sentral.

10 Januari kemarin Presiden Joko Widodo menyebut kebijakan penenggelaman kapal asing yang menangkap ikan secara ilegal di perairan Indonesia adalah  upaya penegakan hukum.

"Kita tidak main-main dengan illegal fishing, terhadap pencurian ikan tidak main main. Oleh sebab itu yang paling seram ya ditenggelamkan," ujar Presiden sembari menyatakan langkah itu demi memberikan efek jera bagi pelanggar hukum perikanan tangkap.

Sebaliknya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan tahun ini tidak ada lagi penenggelaman kapal karena pemerintah ingin fokus meningkatkan produksi ikan.


Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018