Bogor (ANTARA News) - Kabupaten Bogor, Jawa Barat membangun sebuah kawasan konservasi berupa Hutan Kota Pemuda di sekitar setu (danau) Tegar Beriman, Cibinong yang bertujuan untuk menjaga kelestarian alam serta memberi manfaat sosial dan ekonomi bagi daerah dan masyarakat sekitar. Pembangunan Hutan Kota Pemuda yang luasnya akan mencapai 10 hektar itu, diresmikan Kamis yang ditandai dengan penanaman pohon oleh Menneg Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault dan Bupati Bogor Agus Utara Effendi. Selain menanam pohon, dalam peresmian itu Adhyaksa juga melepaskan bibit ikan mujair ke dalam setu. Pada tahap pertama luas hutan yang akan dibangun adalah satu hektar dan ditanami jenis tanaman langka dan khas Bogor seperti Kamboja, Cempaka, Mahoni, Trembesi, Jambu Bol, Jamblang, Salam dan Kepel. Hutan kota pemuda yang pembangunannya diprakarsai oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) tersebut diharapkan dapat menjadi museum tanaman langka dan memberikan manfaat sosial ekonomi melalui kegiatan pariwisata. Dalam sambutannya Adhyaksa mengharapkan pemuda bangkit untuk membangun lingungan hidup mulai saat ini. Adhyaksa yang meraih gelar doktor Program Studi Teknologi Kelautan dari IPB berharap hutan kota pemuda di Cibinong tersebut dapat menjadi penyangga bagi kota Jakarta yang kini semakin sesak. Adhyaksa memberi apresiasi terhadap kegiatan tersebut karena pemuda sudah makin giat melakukan kegiatan-kegiatan sosial ekononmi dan tidak hanya masuk dalam ranah politik saja. Dalam kegiatan sosial ekonomi, katanya, pemuda juga sudah berbudidaya kacang tanah, bekerjasama dengan salah satu industri kacang nasional. Kemudian di Malang melakukan penanaman pohon jarak di tanah non produktif dalam progran pemuda peduli bioenergi. Jika organisasi pemuda memberikan manfaat yang besar bagi anggotanya dan masyarakat, kata Adhyaksa maka anggota akan terus bertambah. Namun sebaliknya organisasi pemuda yang tidak memberikan manfaat akan ditinggalkan anggotanya. Sementara itu Bupati Bogor mengharapkan kegiatan tersebut tidak hanya seremonial saja tapi akan terus berlanjut.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007