Abidjan (ANTARA News) - Perdana Menteri (PM) Pantai Gading, Guillaume Soro, selamat dari serangan bersenjata ke pesawatnya. Serangan tersebut menewaskan tiga orang dan merupakan cobaan berat terhadap proses perdamaian di negeri yang terbagi itu. Serangan yang menggunakan roket dan senjata otomatis itu terjadi saat pesawat melakukan pendaratan di Bourake, yang merupakan markas gerakan Tentara Baru yang dipimpin Soro. Gerakan tersebut menguasai utara Pantai Gading, setelah mereka gagal menggulingkan Presiden Laurent Gbagbo pada 2002, kata para sumber. Pengawal-pengawal pribadi Soro menembak untuk mengamankan Bandara. Tembakan terus dilakukan sejak dari Bandara hingga masuk kota, sekitar satu jam setelah Soro mendarat. Keadaan masih membingungkan, namun beberapa sumber mengatakan terjadi bentrok antara faksi-faksi Tentara Baru. Sebagian faksi mencap Soro sebagai pengkhianat karena dia diangkat menjadi perdana menteri pada April setelah menandatangani kesepakatan damai dengan Gbagbo. "Pesawat yang membawa delegasi kami diserang dengan roket, sekitar pukul 10:30 siang (1030 GMT), saat melakukan pendaratan di Bouake. Sedikitnya tiga tewas, tapi perdana menteri selamat," kata seorang sumber. Pasukan keamanan mengemukakan sedikit-dikitnya lima orang luka parah dalam serangan tersebut. Soro mendarat di Bouake untuk memimpin upacara pemulihan hukum dan dia didampingi selusin hakum serta pejabat lainnya. Upacara itu merupakan langkah kunci dalam proses perdamaian untuk menyatukan kembali negeri tersebut. Sementara itu, Gbagbo, akan berada di Bouake pada 5 Juli untuk memimpin upacara pelucutan senjata. Acara tersebut juga akan dihadiri Presiden Afrika Selatan, Thabo Mbeki, yang menjadi penengah utama dalam usaha rekonsiliasi yang berlarut-larut. Prancis, bekas penjajah Pantai Gading, mengirim 3 ribu tentara di negara tersebut. Selama ini mereka berdampingan bersama pasukan PBB untuk meronda kawasan penyangga yang membagi wilayah utara yang dikuasai pemberontak dengan wilayah selatan yang dikuasai pemerintah, demikian AFP. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007