Kalau polisinya berprilaku buruk, bagaimana dia bisa membina warganya."
Bekasi (ANTARA News) - Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota, Jawa Barat, mulai menyeleksi kelayakan 1.700 anggotanya yang akan ditempatkan sebagai polisi RW mulai Februari 2018.

"Saat ini kita sedang membutuhkan 1.033 polisi RW sesuai dengan jumlah pengurus RW di 12 kecamatan dan 56 kelurahan di Kota Bekasi," kata Kapolrestro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto di Bekasi, Selasa.

Menurut dia, seleksi terhadap anggota kepolisian dari sleuruh satuan kerja didasari pada prilaku baik dan domisili tempat tinggal anggota.

Kriteria polisi berprilaku baik dibutuhkan karena polisi RW ini akan berperan dalam membina warganya dalam rangka mewujudkan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas).

"Kalau polisinya berprilaku buruk, bagaimana dia bisa membina warganya," katanya.

Pertimbagan lain yang dibutuhkan adalah domisili tempat tinggal polisi bersangkutan untuk memudahkan pergerakan terhadap aktivitas pelayanan masyarakat.

"Yang sulit memang menentukan syarat domisili ini, karena belum semua polisi kita tinggal di setiap RW di Kota Bekasi," katanya.

Menurut dia, pengerahan polisi hingga ke tingkat RW itu merupakan bagian dari porgram kerja institusi Polri dalam mendekatkan masyarakat dengan kepolisian.

"Saat ini pelayanan polisi di Kota Bekasi masih belum sebanding dengan populasi masyarakatnya. 2,6 juta jiwa warga di sini hanya memiliki 1.700 polisi dan di level 56 kelurahan hanya ada 86 petugas Bhabinkamtibmas, sehingga kita perlu menghadirkan polisi hingga level terendah di tingkatan RW," katanya.

Nantinya, setiap 500-1.000 warga di tingkat RW akan memiliki satu polisi untuk keperluan pembinaan dan pengamanan situasi lingkungan.

Indarto menambahkan, pembentukan Polisi RW juga telah direspons oleh Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi untuk memfasilitasi insentif Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi kegiatan polisi RW.

"Namun insentif ini sifatnya masih lisan. Kita tidak fokus dulu pada itu, yang penting pekan ini launching polisi RW akan kita laksanakan," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018