Jakarta (ANTARA News) - Ditjen Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian mendampingi pelaku industri kecil menengah (IKM) yang telah mengikuti lokakarya dari Program e-Smart IKM yang digelar Kemenperin.

“Iya, memang kita akan beri pendampingan untuk yang tidak sukses jualan di Blanja, Bukalapak, dan pasar online lain yang sudah kerja sama dengan Kemenperin,” kata Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih kepada ANTARA News di Jakarta, Jumat.

Dalam pendampingan tersebut, Kemenperin akan terlebih dahulu mengevaluasi dan mendata apa yang membuat IKM belum sukses masuk atau berjualan di pasar online.

“Kita tanya, kenapa tidak sukses, apakah karena kualitas produknya, sumber daya manusia (SDM) di dalamnya, kemasannya atau soal mesin pendukungnya,” papar Gati.

Jika masalahnya terdapat pada kualitas produk, maka pihak Kemenperin akan memperdalamnya, misalnya terkait bahan baku yang digunakan untuk mengolah produk-produk IKM tersebut.

Apabila terdapat hambatan soal bahan baku, Kemenperin akan mengkomunikasikannya dengan para pemasok bahan baku.

Sementara itu, jika masalahnya adalah ketersediaan mesin yang tidak mendukung karena tidak adanya biaya, maka Kemenperin akan mempertemukan para pelaku IKM dengan perbankan milik pemerintah untuk mendapatkan pinjaman.

“Saya kumpulkan siapa saja yang mau pinjam sebesar Rp25 juta, nah kita dampingi bagaimana caranya mereka bisa visible. Untuk yang pinjamannya hingga Rp500 juta, kami temukan dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) bagaimana caranya agar bankable,” ujar Gati.

Hal itu diharapkan mampu memajukan IKM nasional untuk memenangkan pasar online, sehingga dapat menggeliatkan perekonomian nasional.

Diketahui, Kemenperin berhasil membukukan transaksi peserta e-Smart Industri Kecil dan Menengah (IKM) 2017 senilai Rp168.428.295, yang tergolong kecil bila mempertimbangkan jumlah peserta program e-Smart IKM 2017 yang mencapai lebih dari 1.700.

"Kecil banget, karena ternyata dari 1.700 enggak semuanya yang jualan. Banyak produk-produk mereka yang enggak laku, ini yang akan kita evaluasi," kata Gati.

Selain mengevaluasi, Kementerian Perindustrian juga akan menambah jumlah lokakarya untuk IKM agar bisa semakin berkembang.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018