Yogyakarta (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta Brigadir Jenderal Ahmad Dhofiri meminta masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan beredarnya informasi yang belum jelas kebenarannya pascapenyerangan Gereja Santa Lidwina, Jalan Jambon, Kabupaten Sleman.

"Jangan sampai terprovokasi isu yang beredar, kan macam-macam ada yang bilang pelakunya jemaat gereja dan lainnya, ini kan isu yang betul-betul sangat menyesatkan," kata Ahmad Dhofiri saat jumpa pers di Mapolda DIY, Senin.

Ia berharap masyarakat tidak berspekulasi dan dapat mempercayakan sepenuhnya kepada aparat kepolisian yang saat ini masih melakukan penelusuran terhadap peristiwa itu.

"Terutama di media-media sosial yang menyebar justru berita-berita yang bisa menyesatkan," kata dia.

Menurut Dhofiri, pascapenyerangan Gereja Santa Lidwina, polisi telah mengintensifkan pengawalan terhadap berbagai kegiatan peribadatan di gereja di daerah itu.

"Kami melakukan pengawalan intensif untuk tempat-tempat ibadah seperti gereja atau kapel saat misa atau saat kegiatan peribadatan yang lain," kata dia.

Pada Senin (12/2) Polda DIY menjadwalkan pemeriksaan terhadap tersangka pelaku penyerangan. Selian akan dilakukan pemeriksaan terhadap tersangka, tim penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap 11 saksi untuk menelusuri berbagai kegiatan tersangka selama singgah di Yogyakarta.

"Sampai dengan hari ini tim masih bekerja dan bergerak melakukan penelusuran. Saya tidak ingin berspekulasi atau berandai-andai," kata dia.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018