Jakarta (ANTARA News) - Sepuluh perusahaan usaha kecil menengah Indonesia berpartisipasi dalam Bahrain International Garden Show 2018, yang merupakan pameran produk pertamanan dan tanaman terkemuka, di Manama, Bahrain, mulai tanggal 21 hingga 25 Februari 2018.

 UKM yang masing-masing bergerak di bidang furnitur, kerajinan, pertanian, pertamanan, keramik dan porselen, makanan dan minuman itu berasal dari Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Bali, Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta.

Mereka difasilitasi oleh PT Smexindo Inti Artha (SMEXINDO) didukung mitra strategis Induk UMKM Indonesia, SRAM & MRAM dan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).

Siaran pers SMEXINDO menyebutkan partisipasi yang diinisiasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Manama tersebut diharapkan dapat memberikan informasi dan visualisasi tentang produk Indonesia kepada kalangan bisnis di luar negeri khususnya Bahrain dan sekitarnya.

"Melalui pameran ini kami mencoba memperkenalkan Indonesia melalui produk-produk andalan yang berkualitas prima sebagai komoditi ekspor non-migas yang beragam, unik dan eksotis," kata Rika Aryuna, presiden direktur SMEXINDO.

Tahun ini merupakan kali pertama SMEXINDO mengikuti pameran bergengsi di kawasan Timur Tengah ini dengan membawa produk-produk unggulan dari berbagai daerah di tanah air. 

SMEXINDO bertindak sebagai fasilitator, bekerjasama dengan KBRI Manama-Bahrain untuk mempromosikan produk-produk UKM Indonesia melalui Bahrain International Garden Festival 2018 ini.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Bahrain, Nur Syahrir Rahardjo menjelaskan, keberagaman produk yang dibawa dapat membangkitkan kesadaran masyarakat Arab dan sekitarnya terhadap potensi produk-produk Indonesia yang beragam, unik dan eksotik.

"Kesempatan ini merupakan ajang promosi serta upaya perluasan pasar ekspor terutama ekspor non-migas ke Bahrain, Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) serta mendorong wisatawan Timur Tengah datang ke Indonesia," jelas Nur Syahrir Rahardjo.

Bahrain International Garden Show (BIGS) diselenggarakan pertama kali tahun 2004, dan sebagai penyelenggara adalah The National Institute for Agricultural Development Kingdom of Bahrain. 

Dengan meningkatnya permintaan dari perusahaan tanaman & pertanian internasional , BIGS akan menjadi peluang tersendiri dan kesempatan yang tepat bagi eksportir dan juga investasi dibidang perkebunan, sektor pertanian & industri terkait diseluruh dunia untuk diperkenalkan ke pasar Bahrain.

"Kami akan memaksimalkan kesempatan ini untuk memperoleh akses pasar di Timur Tengah yang lebih luas, serta mengekspos produk atau merek lokal, disamping dapat memperluas potensi ekspor dan bertemu dengan pembeli dan distributor baru di wilayah Teluk Arab," Rika Aryuna menambahkan.

Ketua Umum Induk UMKM Indonesia, Hariadi Saptadji mengatakan, melalui pameran ini dapat dilihat sejauh mana perkembangan industri di dunia.

"Bagi Induk UMKM Indonesia, ini dapat dijadikan suatu referensi atau tolak ukur untuk membina usaha kecil dan menengah di Indonesia dari sisi upaya meningkatkan mutu, produksi dan teknologi," kata Hariadi. Dengan demikian, Hariadi menambahkan, UKM Indonesia dapat selalu siap berkompetisi di tingkat Internasional.

Sementara Sailesh Lachu Hiranandani, Direktur SRAM & MRAM –institusi bisnis kelas dunia sekaligus mitra strategis SMEXINDO, menjelaskan “Keikutsertaan SMEXINDO yang didukung SRAM & MRAM W.L.L dalam BIGS 2018 dapat menjadi stimulan tumbuhnya usaha yang tangguh dan kompetitif di Indonesia sehingga dapat menciptakan pengusaha kelas dunia yang siap untuk maju ke pasar internasional,” jelasnya.

Pewarta: -
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018