Los Angeles (ANTARA News) - Putra mantan wakil presiden AS, Al Gore yang berusia 24 tahun ditangkap karena memiliki obat bius, Rabu, setelah ia dihentikan karena ngebut dengan menggunakan mobil Toyota Prius-nya. Al Gore III --yang ayahnya adalah seorang penganjur kenamaan kebijakan guna memerangi pemanasan global-- sedang mengemudikan mobilnya yang ramah lingkungan dengan kecepatan sekitar 160 kilometer di jalan bebas hambatan di sebelah selatan Los Angeles ketika ia dihentikan oleh wakil sheriff Orange County sekitar pukul 02:15 waktu setempat. Wakil sheriff mencium aroma marijuana dan menggeledah mobil tersebut, kata jurubicara kantor Sheriff Jim Amormino. Dalam penggeledahan tersebut ditemukan sedikit marijuana, bersama obat dengan resep termasuk Vallium, Xanax, Vicodin, Adderall dan Soma. Tak ditemukan resep obat di mobil itu, katanya. Al Gore III ditangkap karena diduga memiliki obat bius dan dibawa ke Inmate Reception Center di Santa Anna, sekitar 55 kilometer di sebelah selatan Los Angeles, dengan jaminan 20.000 dolar AS. Meskipun ia segera memperkenalkan diri sebagai putra mantan wakil presiden, Amormino mengatakan Al Gore III tak mendapatkan perlakuan khusus. Al Gore III mengajukan permohonan jaminan dan dibebaskan pada pukul 14:00 waktu setempat, kata Amormino. Ia akan menerima pemberitahuan untuk menghadiri pengadilan dalam waktu 30 hari. Al-Gore III, putra termuda dan satu-satunya anak laki-laki mantan presiden AS, sebelumnya pernah berurusan dengan hukum. Ia ditangkap pada 2003 karena memiliki marijuana dan pada 2002 karena diduga mengemudikan mobil dalam keadaan mabuk. Pada 1989, dalam usia enam tahun, Al Gore III nyaris tewas ketika ia tertabrak mobil, dan menjalani operasi serta terapi fisik. Jurubicara bagi ayahnya mengatakan ia sedang dalam perjalanan dan belum dapat dihubungi untuk dimintai komentar. Al Gore senior yang pernah mencalonkan diri sebagai presiden adalah salah seorang penyelenggara konser "Live Earth" yang berlangsung di seluruh dunia pada 7 Juli. Konser itu dirancang untuk meningkatkan kesadaran mengenai pemanasan global. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007