Jakarta (ANTARA News) - Barang pribadi pejabat negara yang dilelang diminta lebih memiliki cerita sejarah dari pemiliknya, sehingga mampu lebih menarik masyarakat.

“Masukan saya, akan lebih menarik kalau ada cerita-cerita menarik di balik barang-barang ini,” kata Tono, pengunjung yang melihat-lihat barang pejabat negara yang dilelang di Galeri Nasional, Jakarta, Selasa.

Tono menambahkan, pemilik dari barang-barang tersebut merupakan orang-orang terkenal yang memimpin berbagai bidang di negeri ini, sehingga cerita yang muncul dari barang-barang milik mereka pasti ingin diketahui publik.

“Bisa diceritakan misalnya barang ini digunakan menteri ini saat kemana atau saat ngapain, ya semacam itu,” ungkap Tono.

Kendati demikian, Tono menilai barang-barang tersebut masih dalam kondisi baik dan tetap menarik untuk dimiliki masyarakat.

(Baca juga: Cerita di balik lelang benda-benda pribadi pejabat)

(Baca juga: Sepatu Dirjen Bea Cukai ini dilelang mulai dari Rp1.000)

Hal senada disampaikan pengunjung lain Suci Londan, yang mengatakan bahwa ia tertarik dengan koleksi batik dan tenun milik istri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Mufidah Jusuf Kalla.

“Susah memang ya mendapatkan batik atau tenun yang kualitasnya baik. Makanya menurut saya di sini koleksinya bagus-bagus,” ujar Suci.

Menurut Suci, ia sempat kesulitan mendaftar untuk mengikuti lelang via online atau e-auction, karena namanya berbeda dengan yang tertera di KTP.

Selain itu, informasi NPWP yang ia masukkan juga belum terverifikasi hingga satu hari setelah pendaftaran.

“Saya ingin sekali ikut. Makanya saya harap pendaftaran onlinenya bisa diakses. Saa ingin sekali ikut lelang ini,” tukasnya.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018