Jabaliya, Jalur Gaza, (ANTARA News) - Sebuah peluru kendali menghantam rumah yang didiami seorang pemimpin HAMAS, Nizar Rayan, pada Kamis dan menimbulkan ledakan kuat sehingga menewaskan tokoh itu, istri dan dua anak perempuannya. AFP melaporkan, jet-jet tempur Israel melepaskan rudal ke arah rumah Rayan yang bertingkat lima di kawasan pengungsi Jabaliya di bagian utara Gaza. Ledakan tersebut mengakibatkan kepala Rayan (51) terpisah dari tubuhnya dan jatuh di jalan raya, kata sejumlah saksi mata. "Ledakan itu seperti gempa bumi," ujar seorang tetangga. Puluhan rumah di dekatnya rusak dan hancur akibat ledakan yang menewaskan 12 orang sehingga jumlah korban tewas akibat serangan biadab Israel sejak Sabtu bertambah menjadi 414 jiwa. Beberapa menit setelah serangan tersebut, puluhan orang menuju ke tempat kejadian, mengeluarkan mayat-mayat dari puing-puing termasuk dua anak perempuan Rayan yang berusia tujuh dan 10 tahun. Seorang tetangga Mohammaed Al-Madhun (75) menyaksikan kobaran api keluar dari bangunan rumahnya tapi ia tetap menolak pergi menyelamatkan diri. "Saya ingin mati seperti Syeh Nizar," ujarnya merujuk kepada tokoh Hamas yang berjanggut itu. Rayan yang memiliki ketrampilan berpidato memprediksi gerakan Islam itu akan mengalahkan Israel. Dalam pidato terakhir menjelang kematiannya dan disiarkan Al-Aqsa TV pada Kamis, Rayan menyatakan Hamas tidak akan runtuh.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009