Yogyakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian meminta penyelenggaraan Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia atau Jiffina bisa terus berkelanjutan karena dinilai memiliki potensi besar meningkatkan industri furnitur dan kerajinan nasional.

"Harapan kami Jiffina ini bisa terus berkelanjutan dan kami siap mendukung terus program dari Jiffina Jawa-Bali," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Haris Munandar dalam pembukaan "Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia" (Jiffina) 2018 di Jogja Expo Center, Sabtu.

Menurut Haris, Jiffina memiliki keunggulan tersendiri dibanding pameran serupa lainnya di mana setiap calon pembeli diberikan kesempatan mengunjungi pusat-pusat produsen mebel atau kerajinan secara langsung.

"Saya kira kreativitas dari panitia Jiffina ini patut diapresiasi," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, penyelenggaraan acara Jiffina 2018 juga ditangani langsung oleh para pelaku usaha mebel dan kerajinan di Yogyakarta.

Hal itu, menurut dia, akan membuat upaya promosi serta kualitas mutu produk pameran lebih terjamin.

"Yang luar biasa di Jiffina ini event organizer (EO)-nya pelaku usahanya sendiri. Kami sangat mengapresiasi karena baru pertama kali pelaku usaha merangkap selaku EO," kata Haris.

Ketua OC Jiffina 2018 Endro Wardoyo mengatakan bahwa penyelenggaraan Jiffina 2018 yang ditargetkan mampu mencatat transaksi 100 juta dolar AS itu diikuti 300 peserta pengusaha mebel dan kerajinan se-Jawa dan Bali.

Jumlah peserta yang memadati gerai-gerai pameran Jiffina di ruangan seluas 9.000 meter persegi itu mengalami peningkatan signifikan dibandingkan dengan Jiffina 2017 yang diikuti 260 peserta.

Mereka menampilkan ribuan ragam produk living room, dining room, bedroom, family room, office furniture, art craft, kitchen furniture, dan lainnya baik yang berbahan kayu solid maupun daur ulang.

"Peserta pengusaha terbesar dari Yogyakarta diikuti Jawa Tengah (Solo, Klaten, Semarang, Jepara), Jawa Timur, dan Bali," kata Endro yang juga pelaku usaha mebel dan kerajinan di Yogyakarta ini.

Sementara itu, untuk jumlah pembeli potensial yang sudah mendaftarkan diri untuk hadir dalam pameran yang berlangsung hingga 13 Maret 2018 itu mencapai 968 pembeli terdiri atas 430 pembeli luar negeri dan 538 pembeli serta pengunjung dalam negeri.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018