Houston (ANTARA News) - Amerika Serikat diproyeksikan akan menjadi eksportir gas alam cair (LNG) terbesar ketiga di dunia pada 2020, kata Badan Informasi Energi AS (EIA), Selasa (27/3).

Karena kapasitas ekspor AS terus meningkat, ekspor LNG-nya akan melampaui Malaysia, dan hanya tertinggal di belakang Australia dan Qatar dua tahun kemudian.

Ekspor LNG AS mencapai 1,94 miliar kaki kubik per hari pada 2017, naik dari 0,5 miliar kaki kubik per hari pada 2016.

Ketika ekspor LNG meningkat, pengiriman akan dilakukan ke lebih banyak tujuan. Ekspor LNG AS pada 2017, yang semuanya berasal dari terminal pencairan Sabine Pass, Louisiana, dan dikirim ke 25 negara.

Sekitar 53 persen dari ekspor LNG AS pada 2017 dikirim ke tiga negara: Meksiko, Korea Selatan, dan Tiongkok. Meksiko menerima ekspor LNG AS terbesar, dengan 20 persen dari total ekspor 2017.

Ekspor ke Tiongkok mencapai 15 persen dari total ekspor LNG AS, lebih rendah dari ekspor ke Korea Selatan sebesar 18 persen.

Ekspor ini sebagian besar dijual secara spot, dengan volume pada Oktober, November, dan Desember meningkat, karena permintaan LNG yang tinggi mendorong Tiongkok untuk mencari tambahan LNG di pasar spot global untuk menambah volume kontrak.

Setelah negara-negara di Asia dan Amerika Utara (Meksiko), negara-negara di Eropa secara kolektif menyumbang pangsa terbesar ketiga ekspor LNG AS. Impor LNG oleh beberapa negara Eropa meningkat pada 2017, didorong oleh peningkatan permintaan terutama dari sektor pembangkit listrik.

Peningkatan ekspor LNG selama dua tahun terakhir adalah hasil dari ekspansi berkelanjutan kapasitas ekspor LNG AS. Dua proyek LNG - Sabine Pass di Louisiana dan Cove Point di Maryland - telah jalan sejak 2016.

Empat proyek lagi dijadwalkan akan jalan dalam dua tahun ke depan di negara bagian Georgia, Louisiana, dan Texas, demikian Xinhua.

(A026)

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018