Seoul (ANTARA News) - Para pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) diduga akan tiba di Korea Utara (Korut) pada 14 Juli 2007 untuk memeriksa penutupan reaktor nuklir dan sumber pengolahan plutonium untuk pembuatan senjata seperti yang dijanjikan, kata Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Mohammed ElBaradei, Rabu. Korut tampaknya telah menutup reaktor kunonya di Yongbyon sebagai bagian dari kesepakatan perlucutan senjata enam negara yang dicapai pada Februari lalu, dan IAEA mengatakan bahwa Korea Utara telah mengundang para inspekturnya kembali ke negaranya. "Saya rasa mereka akan berangkat (ke Pyongyang) pada tanggal 14, ya mereka berharap akan tiba di sana pada tanggal 14 Juli itu pula," kata Mohammed ElBaradei, saat tiba di Korea Selatan (Korsel), di mana dia akan bertemu dengan para pejabat di sana, serta berbicara dalam suatu konferensi nuklir. Ketika ditanya apakah dia berharap Korea Utara memulai apa yang para pakar katakan, agak lebih cepat proses penutupan reaktor era Sovyet itu, ElBaradei mengatakan: "Kami akan memeriksa apa yang mereka lakukan. Apakah benar mereka telah menutup reaktor nuklirnya atau belum, itu tak masalah." Sebagai bagian dari kesepakatan yang dicapai oleh enam negara, yang terdiri dua Korea, China, Jepang, Rusia dan Amerika Serikat (AS) pada Februari 2007, Pyongyang yang kekurangan energi akan menerima pasokan minyak sebanyak 50.000 ton yang disuplai dari Korea Selatan. Pengapalan pertama dijadwalkan akan tiba di Korea Utara Sabtu. Enam negara berharap untuk segera kembali ke meja perundingan guna membahas penutupan program senjata nuklir Pyongyang pekan depan, kata menteri luar negeri Korea Selatan Rabu. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007