Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar hubungan tripartit antara pemerintah, lembaga pendidikan dan dunia usaha agar terus dihidupkan dan disinergikan, dalam rangka memenuhi ketersediaan lapangan kerja dan menghindari banyaknya pengangguran intelektual. "Saya minta Tripartit ini betul-betul dihidupkan. Tidak boleh ada yang tidak pas di sini," kata Presiden pada acara silaturahmi Musyawarah Nasional (Munas) III Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), di Istana Negara, Jakarta, Jumat. Nampak hadir dalam acara tersebut Menko Kesra Aburizal Bakrie, Mendiknas Bambang Soedibyo, Mensesneg Hatta Radjasa, Menakertrans Erman Suparno, dan Seskab Sudi Silalahi. Perguruan tinggi, katanya, perlu lebih sering berinteraksi dengan dunia usaha agar mengetahui peta kebutuhan tenaga kerja, sehingga apa yang diberikan kepada mahasiswa benar-benar sesuai untuk lapangan kerja dan dunia usaha. Untuk itu, Presiden menekankan agar kurikulum pendidikan di perguruan tinggi disesuaikan dengan kebutuhan pasar, khususnya dunia industri. "Jangan sampai ada sekian puluh persen lulusan perguruan tinggi tidak bisa terserap pasar, dan sebaliknya ada sejumlah sektor di dunia industri, jasa dan lainnya yang tidak terpenuhi oleh lulusan perguruan tinggi. Kurangi pengangguran intelektual," katanya. Untuk itu, Presiden meminta agar pemerintah, perguruan tinggi dan dunia usaha agar terus bersinergi dan menghidupkan tripartit tersebut sehinghga antara permintaan dan kebutuhan benar-benar sesuai. "Jangan sampai kita hanya mencetak dan mendidik saja, tetapi ternyata surplus sarjana pada bidang tertentu dan minim atau krisis pada kebutuhan sarjana di bidang lain," tambahnya. Dalam kesempatan itu, Ketua Umum APTISI, Suharyadi, mengatakan Munas III APTISI berlangsung pada 11-13 Juli 2007 di Jakarta dan diikuti sekitar 430 peserta dari 2.761 perguruan tinggi yang menjadi anggota APTISI. Menurut dia, sesuai target bahwa pada 2008 diharapkan akan muncul perguruan tinggi baik negeri atau swasta yang mampu menjadi perguruan tinggi dalam peringkat terbaik di dunia. "Karena itu tujuan Munas ini adalah ikut mendorong perguruan tinggi swasta agar mampu bersaing dengan perguruan tinggi asing dan menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di era global," katanya. Sementara itu, Mendiknas Bambang Soedibyo, mengemukakan saat ini ada sekitar 2.700 perguruan tinggi swasta dan 82 perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia. Perguruan tinggi swasta, katanya, melayani sekitar 2/3 dari jumlah mahasiswa di seluruh Indonesia dan sisanya dilayani oleh perguruan tinggi negeri. Oleh karena itu, Mendiknas mengharapkan APTISI dapat terus berperan memajukan perguruan tinggi swasta dalam rangka meningkatkan kualitas mahasiswa di Tanah Air agar mampu bersaing di tingkat global. (*)

Copyright © ANTARA 2007