Surabaya (ANTARA News) - Ketua Komisi Pemilihan Umum RI Arief Budiman mempersilakan masyarakat untuk menilai program serta visi misi pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur yang bertarung di Pilkada Jawa Timur melalui debat publik yang digelar, Senin malam.

"Melalui debat ini masyarakat bisa menilai apa yang menjadi program dan visi misi pasangan calon, apakah sesuai dengan kebutuhan mereka atau tidak," ujarnya ketika ditemui menjelang debat publik di Dyandra Convention Center Surabaya.

Menurut dia, tahapan debat publik menjadi salah satu media yang memberikan kesempatan kepada para calon untuk memaparkan program-programnya jika terpilih sebagai pemimpin Jawa Timur selama lima tahun mendatang.

"Semoga semua pasangan calon dapat menampilkan visi misi dan programnya dengan baik," ucap mantan Ketua KPU Jatim tersebut.

Sementara itu, di luar arena debat, ratusan pendukung kedua pasangan calon tak henti-hentinya meneriakkan yel-yel sembari menunggu masing-masing calon Gubernur yang didukungnya memasuki lokasi debat.

Bahkan, kedua pihak pendukung sempat beradu yel-yel dan saling berhadap-hadapan, tapi tetap dilakukannya dengan tertib di bawah pengawasan ketat aparat kepolisian.

Di debat perdana, tema yang diusung adalah Kesejahteraan Rakyat yang bahasannya meliputi kesejahteraan bidang pendidikan, ketenagakerjaan, kesehatan, keagamaan, sosial budaya, sosial kemasyarakatan, konflik sosial dan ideologi, HAM, kebangsaan, kepemudaan serta keperempuanan.

KPU menyiapkan empat orang sebagai panelis, yaitu Abdul Chalik dari UIN Sunan Ampel, Nunuk Nuswardani dari Universitas Trunojoyo Madura, Abdul Chalik dari UIN Sunan Ampel, Fauzan adalah Universitas Muhammadiyah Malang dan seorang aktivis antikorupsi Luthfi J Kurniawan.

Pilkada Jatim yang digelar pada 27 Juni 2018 untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2019-2024 diikuti dua pasangan calon, yakni Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dengan nomor urut 1, dan Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno nomor urut 2.

Pasangan nomor 1 merupakan usungan dari koalisi Partai Demokrat, Golkar, PAN, PPP, Hanura, dan NasDem, sedangkan pasangan nomor 2 adalah calon dari gabungan PKB, PDI Perjuangan, PKS, dan Gerindra.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018