Banda Aceh (ANTARA News) - Transportasi darat dari dan ke Banda Aceh-Calang, ibukota Kabupaten Aceh Jaya melalui lintas pesisir ditutup sementara, mulai Sabtu (14/7), karena salah satu jembatan sedang diperbaiki akibat rusak parah. "Saya mengizinkan lintas pesisir Aceh itu ditutup sementara, dan perlu dicarikan alternatif lain agar transportasi darat ke Aceh Jaya tidak terlalu lama terganggu," kata Wakil Bupati Kabupaten Aceh Jaya Zamzami A. Rani di Lamno, Sabtu. Jembatan darurat jenis Belly yang memiliki panjang sekitar 50 meter itu dibangun pada masa tanggap darurat terbentang diatas Krueng (sungai-red) Babah Awe, Kecamatan Jaya akan dibongkar kembali untuk diperbaiki karena kondisi lantainya mengalami rusak parah. Menurut Wabup Zamzami A. Rani, pembongkaran dan pemasangan kembali jembatan tersebut atas tanggungjawab Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh serta sebuah badan internasional, UNDP itu diharapkan paling lambat hari Senin (16/7) sudah normal kembali. Jalan lintas pesisir pantai barat Aceh saat ini dalam tahap pembangunan, termasuk jembatan yang sebagian besar dalam keadaan darurat, sedangkan jalan lama hancur saat gempa bumi dan tsunami menerjang Aceh pada akhir tahun 2004. "Aceh Jaya sempat terkurung hampir setengah tahun, sebelum akhirnya diterobos melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Tanggap Darurat (TD) yang menyelesaikan pekerjaannya akhir April 2005," katanya. Sebelumnya dilaporkan Kepala Dinas Perhubungan Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Jaya Alfian Gulfam memperkirakan kegiatan perbaikan jembatan Kreung Babah Awe itu akan menghabiskan waktu tiga hari dengan perkirakan hari Senin (16/7) arus transportasi darat Banda Aceh-Aceh Jaya sudah normal kembali. Menurut Alfian Gulfam, pasca bencana tsunami 26 Desember 2004, ruas jalan lintas pesisir Banda Aceh-Calang yang memiliki panjang sekitar 160 KM saat ini masih dalam keadaan darurat dengan konstruksi tanah, sehingga masa tempuh menjadi 6-7 jam, sedangkan sebelumnya hanya 3-4 jam. Program perbaikan jembatan tersebut antara BRR Aceh dan UNDP dilakukan bersama setelah mereka melihat kondisi jembatan Babah Awe itu selama ini sudah cukup parah karena kalau terus dibiarkan dikhawatirkan akan ambruk, sehingga transportasi dari ke Aceh jaya bisa "lumpuh" total.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007