Karawang (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkeyakinan kerjasama bilateral Indonesia dengan India dapat menguntungkan kedua pihak, dengan nilai perdagangan diperkirakan tembus 10 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada 2010. "Nilai perdagangan 10 miliar dolar AS pada 2010 bisa dicapai, asalkan kedua negara betul-betul mengembangkan dan meningkatkan kerjasama," kata Presiden Yudhoyono, dalam sambutannya pada peresmian pabrik PT TVS Motor Company di Kawasan Industri Surya Cipta, Karawang, Jawa Barat, Senin. Di tempat yang sama, Dubes India untuk RI, Navrekha Sharma, menyatakan bahwa sejumlah perusahaan India berniat menanamkan invetasi di Indonesia, seperti di bidang teknologi informasi, infrastruktur, perbankan, termasuk otomotif. "Saya dukung pernyataan dubes itu, dan ini mencerminkan komitmen dan semangat kedua negara," kata Presiden. Presiden Yudhoyono menjelaskan, Indonesia harus menangkap peluang dengan melakukan mitra strategis dengan India, karena negara itu negar besar dan memiliki banyak keunggulan, seperti teknologi yang maju. "Kita memiliki keunggulan pasar domestik yang berkembang dan berbagai sumber daya alam. Jika potensi kedua negara disatukan, baik Indonesia maupun India akan mendapat keuntungan besar pula," ujar Yudhoyono. Presiden juga menyoroti pentingnya kerjasama di bidang farmasi, karena saat ini India merupakan salah satu negara penyumbang pasar farmasi di tingkat global. "Kami juga ingin belajar dari Bollywood kerjasama perfilman, teknologi informasi dan teknik pertahanan," kata Presiden. Terkait pabrik yang diresmikan tersebut, Presiden menyatakan, kehadiran industri otomotif diharapkan dapat menambah pasok sepeda motor yang kebutuhannya terus meningkat. Kepala Negara menjelaskan, pada tahun 2006 pasar motor di dalam negeri melesu menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), namun pada 2007 kembali membaik. Sementara itu, Menteri Perindustrian (Menperin), Fahmi Idris, mengatakan bahwa pada 2006 penjualan sepeda motor mencapai 4,7 juta unit, dan pada 2007 diperkirakan naik menjadi sekitar 5 juta unit. Menurut Presiden, dengan bertambahnya pabrik sepeda motor, diharapkan dapat menciptakan iklim kompetisi sehingga yang diuntungkan adalah konsumen. "Dengan industri otomotif ini diharap terjadi rantai bisnis yang baik mulai dari industri komponen, industri perakitan, jasa jual beli, perbengkelan, yang akhirnya menggerakkan sektor riil," demikian Presiden Yudhoyono. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007