Bangkok (ANTARA News) - Kepala Italia-Thailand Development Pcl, perusahaan terbesar pembangunan di Thailand, pada Rabu menyatakan tidak bersalah masuk tanpa izin ke suaka margasatwa dan berburu, kata pengacara.

Premchai Karnasuta dan tiga karyawan perusahaan itu ditangkap pada Februari karena diduga berburu binatang dilindungi di Suaka Margasatwa Thungyai Naresuan di propinsi barat, Kanchanaburi.

Beberapa bangkai binatang dilindungi, termasuk yang macan kumbang Indocina, ditemukan di dekat perkemahan mereka di hutan, kata penjaga taman nasional itu.

Jaksa menuduh Premchai pada April dengan perburuan gelap satwa liar dilindungi, kepemilikan tidak sah bangkai satwa liar dilindungi, menyembunyikan bangkai hewan liar, mengumpulkan benda satwa liar dari taman nasional tanpa izin, berkomplot untuk berburu satwa liar tanpa izin dan membawa senjata api tanpa izin.

Premchai dan ketiga karyawannya menghadapi hukuman penjara dan denda besar jika terbukti bersalah.

Jaksa Somjet Amnuaysawad mengatakan kepada Reuters bahwa Premchai dilaporkan ke pengadilan di Kanchanaburi.

"Premchai membantah semua tuduhan itu," kata Somjet, dengan menambahkan bahwa pengadilan menjadwalkan 21 Mei bagi kedua pihak untuk meninjau daftar saksi.

Pengadilan itu meningkatkan jaminan untuk Premchai menjadi 400.000 baht (175 juta rupiah lebih). Ia dan tiga tersangka lain dilarang meninggalkan negara tersebut tanpa izin pengadilan.

Perkara itu menjadi perhatian besar di Thailand dan menjadi sasaran lelucon gelap serta unjuk rasa di Bangkok, yang menuntut keadilan.

Terdapat pula seruan agar Premchai mundur.

Premchai jarang menanggapi perkara itu kecuali menyatakan diri tidak bersalah.

Pengecam menyatakan pranata peradilan Thailand sering berpihak kepada yang kaya dan terkenal serta yang memiliki hubungan baik sering lolos dengan kejahatannya.

Supir di bawah umur, Orachorn Thephasadin na Ayudhya, dijatuhi hukuman percobaan dua tahun pada 2012 karena menyebabkan kematian sembilan orang ketika mobil yang dikemudikannya bertabrakan dengan kombi penumpang.

Perkara itu menyebabkan kemarahan di antara warga Thailand di medan gaul atas bagaimana gadis dengan nama keluarga bangsawan lolos dari penjara, demikian Reuters.

(Uu.B002/T008)

Pewarta: antara
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018