New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia menetap lebih tinggi pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena para pedagang masih mengendus laporan bulanan yang dirilis oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).

OPEC menaikkan perkiraan permintaan minyak global pada 2018 dalam laporan pasar minyak bulanannya, menunjukkan pertumbuhan yang kuat di negara-negara maju dan berkembang.

"Untuk 2018, pertumbuhan permintaan minyak diperkirakan akan meningkat sekitar 1,65 juta barel per hari menjadi rata-rata 98,85 juta barel per hari," kata laporan itu, direvisi naik dari perkiraan bulan lalu.

"Kekhawatiran geopolitik, pengetatan persediaan produk dan permintaan yang kuat memberikan dukungan terhadap harga minyak," kata OPEC dalam laporannya.

Raksasa jasa minyak Baker Hughes melaporkan pada Jumat (11/5) bahwa jumlah rig yang beroperasi di ladang-ladang minyak Amerika naik 10 rig menjadi total 844 rig. Jumlah rig adalah indikator ke depan pada produksi minyak.

Para analis mencatat bahwa tetap ada ketidakpastian di pasar minyak, karena ekspektasi permintaan global yang kuat, ketegangan geopolitik dan stabilisasi pertumbuhan produksi AS pada kuartal kedua.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni naik 0,26 dolar AS menjadi menetap di 70,96 dolar per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli naik 1,11 dolar AS menjadi ditutup pada 78,23 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange, emikian Xinhua.

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018