Mexico City (ANTARA News) - Seorang pilot asal Meksiko, Marco Aurelio Hernandez, mengaku pernah menerbangkan pesawat penumpang yang belum lama ini jatuh di Kuba untuk menewaskan 110 orang.

Hernandez, dilansir dari AFP, kepada surat kabar Milenio, mengatakan perusahaan penyewaan pesawat terbang Global Air berkinerja buruk dalam perawatan pesawat. Perusahaan ini, kata Hernandez, pernah dilarang terbang di Chile dan pernah terbang di Venezuela malam hari tanpa radar.

Pada periode 2005-2015, dia pernah menerbangkan tiga Boeing milik Global Air, yang juga dikenal sebagai Damojh, salah satunya adalah pesawat berusia 39 tahun yang jatuh dua hari lalu itu.

Saat masih bekerja di perusahaan tersebut, dia mengaku pernah membuat aduan karena pesawat kurang dirawat meskipun mereka memiliki teknisi yang sangat terampil.

Juru bicara Global Air membenarkan Hernandez pernah bekerja di perusahaan ini, namun menolak berkomentar mengenai tuduhan yang disampaikan.

“Kami tidak akan berkomentar. Apa yang dikatakan Hernandez adalah murni tanggung jawabnya secara pribadi,” kata mereka.

Baca juga: Kuba pastikan 110 tewas dalam tragedi udara terburuk sejak 1989

Sebuah pesawat penumpang sewaan jatuh di Kuba dan menewaskan 110 orang setelah lepas landas dari bandara Havana. Pesawat buatan 1979 ini sudah melewati tes keselamatan pada November tahun lalu.

Pesawat ini disewa oleh maskapai penerbangan miliki negara Kuba, Cubana de Aviacio dengan perjanjian, Global Air yang menyediakan pesawat, kru, perawatan dan asuransi.

Dua pilot yang berada di pesawat, juga tiga awak kabin dan seorang teknisi perawatan merupakan orang Meksiko.

Ana Marlene Covarrubias, mantan pegawai Global Air yang pernah menjadi awak kabin selama tujuh tahun, kepada media Meksiko mengatakan tidak pernah melihat kejanggalan pada pesawat perusahaan tersebut.

“Tidak ada yang salah, terutama dengan Global,” kata dia dan menambahkan hal buruk bisa saja terjadi kapan pun meski pun pesawat masih baru.

Baca juga: Pesawat jatuh di Kuba, kotak hitam ditemukan dalam kondisi bagus

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018