Jakarta (ANTARA News) - Ekspor timah batangan sejak berlakunya aturan ekspor komoditas pertambangan tersebut pada 23 Februari 2007 hingga 31 Juni 2007 mencapai 31.431,07 ton.
Berdasarkan data Departemen Perdagangan yang diperoleh ANTARA, Senin, ekspor timah batangan selama Juni mencapai total 10.684,07 ton, dengan nilai 145.200.378,15 dolar AS.
Sedangkan selama Mei 2007, ekspor timah batangan Indonesia hanya sebesar 9.961,45 ton.
Dari total 14 perusahaan yang telah mendapat persetujuan menjadi Eksportir Terdaftar Timah (ET-Timah), baru lima perusahaan yang melakukan ekspor.
Ekspor terbesar selama Juni 2007 dilakukan oleh PT Tambang Timah yaitu sekitar 6.610 ton, sedangkan terkecil oleh PT Kobatin yaitu sekitar 430 ton. Tiga perusahaan lainnya masing-masing sekitar 1.200-1.200 ton.
Pemerintah memastikan ekspor timah batangan pada tahun ini akan melampaui nilai 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 9 triliun, karena kualitas timah batangan yang diekspor minimal mencapai 99,85 persen.
Pada 2005 nilai ekspor timah batangan mencapai 903,8 juta dolar AS. Angka tersebut lebih tinggi dibanding pencapaian per Januari-Agustus 2006 yang sebesar 613,2 juta dolar AS.
Selama 2005, ekspor timah batangan yang belum diproses (unalloyed) mencapai 850 juta dolar AS dan diekspor ke Singapura, Thailand, dan Malaysia.
Sedangkan sisanya, 53,8 juta dolar AS merupakan timah batangan yang sudah diproses (alloyed) dan diekspor ke Cina, Jepang dan Singapura. (*)