Moskwa (ANTARA News) - Tigapuluh pegiat pembela Kremlin hari Selasa berunjukrasa di luar kedutaanbesar Inggris di Moskwa untuk mengecam yang mereka sebut pertumbuhan rasa benci Rusia di Barat, kata kantor berita Interfax. Unjukrasa itu menyasar "gerakan tanpa dasar membenci Rusia, yang menyebar Barat baru-baru ini", kata Yury Lopusov, ketua bersama kelompok pemuda pembela Kremlin partai Rusia Adil, kata Interfax. Dengan melambaikan bendera dan panji-panji, pengunjukrasa itu juga menyeru pemerintah Inggris memenjarakan Boris Berezovsky, pengecam Kremlin di pengasingan di London. Dengan mengambil keuntungan kesamaan nama Berezovsky dengan kata Rusia untuk tanaman birch, mereka menanam pohon birch sebagai lambang "menempatkan Berezovsky di penjara", kata Lopusov. Moskwa dan London terperangkap dalam ketegangan diplomatik atas penolakan Rusia menyerahkan Andrei Lugovoi, tersangka utama peracunan radiasi di London terhadap bekas agen rahasia Rusia Alexander Litvinenko. "Rusia tidak menyerahkan warganegaranya," kata satu panji-panji. Dalam membela penolakannya menyerahkan Lugovoi, pejabat Rusia menyebutkan penolakan London menyerahkan Boris Berezovsky, yang menggunakan suaka politiknya di Inggris untuk menyeru revolusi perubahan kepemimpinan di Rusia. Rusia pekan lalu menyatakan akan mengusir empat diplomat Inggris, berhenti mengeluarkan visa bagi pejabat Inggris dan menghentikan kerjasama dengan London dalam perang melawan teror, membalas keputusan Inggris memulangkan empat duta Rusia. Kericuhan itu, yang mendinginkan hubungan di antara kedua bekas musuh Perang Dingin tersebut sampai tingkat terbeku sesudah bertahun-tahun, dipicu penolakan Rusia menyerahkan tersangka pembunuh untuk diadili di London. Kepala jurubicara Kementerian Luar Negeri Mikhail Kamynin mengatakan kepada wartawan bahwa dutabesar Inggris sudah dipanggil dan diberi catatan "sehubungan dengan tindakan tak bersahabat Inggris terhadap Rusia". "Empat karyawan kedutaanbesar Inggris di Moskwa sekarang menjadi orang tak dipercaya dan harus meninggalkan wilayah Federasi Rusia dalam 10 hari," tambah Kamynin. Ia tidak menyebut nama keempat diplomat tersebut, demikian AFP.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007