Manokwari (ANTARA News) - Satuan Tugas Pangan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Papua Barat menemukan beras oplosan di wilayah Kabupaten Teluk Bintuni.

Direktur Reskrimsus Polda Papua Barat Kombes Pol Budi Santosa di Manokwari, Kamis, mengungkapkan oplosan beras medium dan premium tersebut dijual dengan harga premium kepada konsumen.

Atas ulah pelaku pasar tersebut, kata dia, polisi menempuh langkah penindakan. Saat ini, kasus tersebut ditangani oleh Ditreskrimsus Polda Papua Barat.

"Berasnya kami sita sebagai barang bukti. Sekitar 70 karung beras yang kita amankan," kata dia.

Budi mengimbau Satgas Pangan yang sudah dibentuk di seluruh wilayah di Papua Barat bekerja lebih ekstra dalam mengontrol pasar. Upaya prefentif bisa ditempuh untuk mencegah penyimpangan yang lebih lanjut.

Pihaknya mengindikasi masih ada aksi penimbunan barang oleh para spekulan di Papua Barat. Pelaku usaha masih sering memanfaatkan momentum kelangkaan barang untuk meraup keuntungan lebih besar.

"Satgas yang sudah ada ini harus bekerja maksimal, terus menyambangi pelaku usaha secara kontinyu. Satgas Pangan di tingkat polda rutin turun ke pasar hampir setiap hari," ujarnya.

Budi berharap, pada momentum Ramadhan ini pemerintah daerah menggandeng instansi terkait dalam menggelar pasar murah. Pasar murah merupakan salah satu cara efektif untuk menekan inflasi serta upaya penyimpangan yang dilakukan pelaku usaha.

"Oknum pelaku usaha yang nakal inikan memanfaatkan tingginya permintaan pasar. Kalau ada pasar murah tentu permintaan jadi berkurang karena masyarakat sudah memperoleh apa yang dibutuhkan dari pasar murah," ujarnya.

Pewarta: Toyiban
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018