Cikarang, Bekasi (ANTARA News) - Keuntungan jasa penukaran uang oleh penyedia jasa perorangan swasta bukan bank di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mencapai Rp 700.000 hingga Rp 1.000.000 per hari meski hari raya idul fitri masih belasan hari ke depan.

"Alhamdulillah, ini berkah menuju lebaran. Keuntungan bersih saya dalam sehari bisa sampai Rp 700.000," kata Dede salah satu penyedia jasa penukaran uang di Cikarang, Senin.

Dede menjelaskan dirinya menjual uang baru pecahan Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000 dan Rp 20.000 seharga Rp 110.000 dalam setiap transaksi penukaran senilai Rp 100.000 dan kelipatannya.

"Pecahan uang baru itu saya dapatkan dari saudara saya yang kebetulan bekerja di salah satu bank swasta," katanya.

Dede menambahkan keuntungan dari jasa penukaran uang yang dilakoninya akan semakin berlipat jika ada pesanan dari perusahaan yang sengaja memesan kepada dirinya.

"Seperti tahun lalu ada perusahaan yang menghubungi saya minta tukar uang, jumlah permintaan tukarnya semakin banyak jika ada pesanan khusus perusahaan," katanya.

Jasa penukaran uang perorangan ini menjadi pemandangan umum jelang lebaran dimana uang hasil penukaran tersebut biasanya digunakan masyarakat untuk memberi Tunjangan Hari Raya (THR) kepada sanak famili atau keluarga dekat yang telah menjadi tradisi turun temurun di Indonesia.

Meski belum mendekati hari raya lebaran namun sejumlah titik keramaian di Kabupaten Bekasi mulai dipenuhi para penyedia jasa penukaran uang yang diminati warga jelang lebaran.

Salah seorang penyedia jasa serupa lainnya Sepri mengatakan dirinya berinisiatif membuka layanan jasa tersebut lebih awal agar dapat meraup keuntungan sebanyak mungkin.

"Saat ini saja bisa sampai satu juta rupiah keuntungan bersih saya," katanya.

Penyedia jasa penukaran uang di Jalan Urip Sumoharjo Cikarang itu mengaku kenaikan keuntungan dari jasa itu biasanya terjadi menjelang hari raya lebaran.

"Biasanya lebaran kurang seminggu sampai tiga hari penukaran uang melonjak. Dalam satu hari bisa mencapai 100 sampai 200 orang yang menukarkan uangnya," katanya.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah dan Mayolus Fajar
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018