Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah berencana lebih memfokuskan penggunaan anggaran keuangan negara pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2008 untuk pembangunan infrastruktur dan penanggulangan kemiskinan.
"Intinya dana yang tersedia guna pembangunan infrastrtuktur dan penanggulangan kemiskinan. Jadi intinya untuk mendukung `triple track strategy` kita supaya lebih mantap lagi, ada pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan pengurangan kemiskinan," kata Menko Perekonomian Boediono di Jakarta, Minggu.
Dengan memfokuskan pada hal-hal tersebut, katanya, pemerintah ingin melakukan penghematan-penghematan dari belanja yang tidak terkait langsung dengan hal itu dan tidak mengganggu kinerja dari masing-masing sektor sehari-hari.
"Jadi kita coba melihat sektor mana saja yang bisa dihemat, lalu kita alihkan itu kepada tujuan atau proyek-proyek kegiatan yang langsung mendukung," katanya usai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna yang membahas pengantar nota keuangan RAPBN 2008 di Gedung Utama Sekretariat Negara.
Ia mencontohkan, saat ini sudah ada dana untuk kasus Lapindo, tetapi arahnya untuk peningkatan kapasitas pertumbuhan ekonomi secara nasional. "Detailnya nanti tunggu supaya ada hitung-hitungan lebih rinci," katanya.
Selain itu, tambahnya, untuk belanja barang-barang atau belanja modal, untuk investasi dan kegiatan-kegiatan menunjang penurunan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, akan ditambah untuk 2008.
"Angka detailnya nanti kita lihat, tetapi sasarannya adalah untuk meningkatkan kapasitas infrastruktur nasional serta untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi," katanya.
Boediono mengatakan, dalam 10 hari mendatang pengantar nota keuangan RAPBN 2008 harus sudah final. "Selanjutnya pemerintah kembali akan melakukan sidang kabinet paripurna untuk membahas angka-angkanya secara lebih rinci," katanya.
Sidang Kabinet Paripurna yang berlangsung di Gedung Utama Sekretariat Negara tersebut dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan dihadiri oleh Wapres Jusuf Kalla serta seluruh Menteri Kabinet Indonesia Bersatu beserta deputi dan pejabat eselon I.
Rencananya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menyampaikan pengantar nota keuangan RAPBN 2008 di hadapan sidang paripurna DPR pada 16 Agustus 2007, sekaligus menyampaikan pidato kenegaraan menyambut HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-62.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007