Mati, Yunani, (ANTARA News) - Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras menyampaikan "tragedi tak-terperi" setelah 74 orang di negaranya tewas akibat kebakaran hutan yang menyapu kawasan wisata, dan melalap beberapa warga di dalam kendaraan roda empat.

Dampak kerusakan akibat kebakaran hutan di Mati pada Senin malam baru terlihat pada Selasa pagi.

Puluhan mobil yang berjejer di jalanan kota pesisir di sebelah timur Athena tersebut meleleh karena panasnya api. Sementara 26 mayat ditemukan bergelimpangan di pinggir jalan.

Mereka ditemukan di dekat sebuah bukit berjurang yang menghadap ke pantai. Mereka diduga berada di sana saat melarikan diri mencari aman.

Beberapa orang beruntung karena terjun ke dalam jurang, atau lari ke arah pantai.

"Kami lari ke arah laut karena api mengejar kami sampai ke perairan. Api itu membakar punggung kami dan kami harus menyelam ke dalam air," kata Kostas Laganos, seorang penyintas.

Laganos membandingkan bencana kebakaran ini dengan kehancuran kota Pompeii, di mana ribuan orang tewas saat Gunung Vesuvius meletus pada tahun 1976.

Sedikitnya 74 orang tewas dan diperkirakan akan terus bertambah, kata seorang juru bicara pemadam kebakaran. Polandia mengatakan bahwa dua orang warganya, seorang ibu dan anak, turut menjadi korban.

Hingga kini masih belum diketahui berapa jumlah korban mengingat perahu-perahu penyelamat masih menyisir daerah pantai untuk mencari para penyintas.

Banyak orang yang tidak mampu menyelamatkan diri dari kejaran api, meski mereka hanya beberapa meter dari Laut Aegea, kata pemadam kebakaran.

Korban paling muda ditemukan baru berusia enam bulan yang meninggal karena terlalu banyak menghirup asap. Sementara itu sedikitnya 187 orang terluka, termasuk 23 anak-anak.

"Yunani tengah mengalami tragedi yang tak-terperi. Tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan perasaan kami saat ini," kata Perdana Menteri Alexis Tsipras saat menyatakan masa berkabung nasional selama tiga hari.

Kebakaran hutan pada tahun ini merupakan salah satu bencana paling mematikan di Yunani. Sebelumnya, bencana yang sama pada 2007 di semenanjung Peloponnese memakan korban puluhan orang.

Pada Selasa sore, api di Mati sudah berhasil dikendalikan meski resiko penyebaran kembali masih tinggi.

Kebakaran hutan adalah hal yang biasa terjadi di Yunani. Namun penyebab menjalarnya api saat ini belum diketahui.

Mati adalah salah satu tujuan wisata yang cukup populer bagi kalangan pensiunan dan anak-anak sekolah pada masa liburan.

Siprus, Spanyol, Italia, Kroasia, dan Portugal telah menawarkan bantuan setelah Yunani menyatakan bahwa pihaknya memerlukan aset udara dan tanah dari sesama negara Uni Eropa.

"Kami turut berduka bersama Yunani," kata Presiden Prancis Emmanuel Macron di akun Twitternya.

Paus Fransiskus juga menyatakan hal yang sama, demikian diberitakan Reuters.

(Uu.G005/S022)

Pewarta: -
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018