Jakarta (ANTARA News) - Sekira 50.000 jiwa warga Myanmar dievakuasi dari rumah mereka setelah hujan lebat monsun menyebabkan desa-desa terendam dan sejumlah jembatan hanyut.

Petugas pemerintah berupaya menyalurkan paket bantuan ke wilayah terdampak, demikian pernyataan pemerintah dan laporan media setempat, Minggu.

Presiden Win Myint sempat menyambangi daerah Bagon di Myanmar bagian tengah untuk menemui warga yang mengungsi pada Sabtu (28/7) dan meminta pemerintah lokal untuk menambah pasokan di kantung-kantung pengungsian.

Sedikitnya 100.000 orang diperkirakan terdampak bencana banjir tersebut.

Sebagian wilayah Myanmar memang dilanda banjir tahunan ketika musim monsun tiba, menimbulkan longsor serta merusak sawah dan infrastruktur di negara tersebut.

Bencana banjir terburuk di musim monsun dalam satu dasawarsa terakhir terjadi pada 2015, ketika sedikitnya 100 orang dinyatakan tewas dan 330.000 orang mengungsi.

Kominte penanggulangan bencana nasional Myanmar pada Minggu mengimbau warga yang tinggal di dekat aliran sungai ataupun di dataran rendah agar "segera meninggalkan rumahnya karena ketinggian air meningkat...melampaui level bahaya," demikian menurut media pemerintah.

Hujan lebat juga menyapu sebuah jembatan sepanjang 60 meter di Shan, utara Myanmar, sementara sawah padi dan jalanan di Kayin mengalami kerusakan parah.

Negara bagian Rakhine di barat juga mengalami hujan lebat yang merendam jalanan, sementara gambar pantauan udara yang tersebar di media sosial memperlihatkan air keruh berlumpur menutupi saluran tanah.

Baca juga: PBB serukan bantuan lebih besar untuk pengungsi Rohingya

Palang Merah setempat menyatakan sudah menyalurkan perlengkapan sanitasi, dapur dan pengungsian lewat akun Twitter mereka, sembari mengunggah foto sejumlah relawan membantu sejumlah penduduk terdampak untuk menyelamatkan diri ke perahu-perahu kecil.

Persirakatan Bangsa-Bangsa turut mengeluarkan pernyataan yang menyebut keadaan yang terjadi di Myanmar dengan "perhatian besar".

"PBB di Myanmar menggerakkan mitra, sumber daya dan kapasitas serta menawarkan bantuan untuk arus distribusi bantuan kepada korban banjir yang dilakukan oleh pemerintah Myanmar," kata Koordinator Kemanuasiaan PBB Knut Otsby, demikian Reuters.

Baca juga: Hampir satu juta orang jadi korban banjir di Myanmar

Penerjemah: Gilang Galiartha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018