"Peningkatan produktivitas mitra dihasilkan melalui kombinasi antara penyesuaian tarif serta teknologi untuk mendorong produktivitas," kata Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, dalam keterangan pers.
Dalam keterangan yang sama, Grab menyatakan telah meninjau pendapatan mitra GrabBike secara berkala, dalam tiga bulan terakhir, menurut Grab, pendapatan pengemudi naik 12 persen per bulan berkat layanan GrabBike, GrabExpress dan GrabFood.
Terkait keluhan para pengemudi ojek online mengenai tarif dasar, Grab menyatakan telah melakukan peningkatan sebelumnya.
"GrabBike telah menaikkan argo minimum setiap perjalanan dari Rp.5.000,- menjadi Rp.7.000,- sehingga telah menaikkan tarif per km dari Rp.1.600,- menjadi Rp.2.300,- untuk perjalanan jarak pendek," kata Ridzki.
"Melalui peningkatan teknologi berdasarkan masukan mitra pengemudi aktif, GrabBike telah meningkatkan rata-rata tarif per km secara berkala jauh diatas Rp.2.000," dia menambahkan.
Sebelumnya, sejumlah pengemudi ojek daring Grab berniat akan menggelar aksi unjuk rasa pada 18 Agustus, bersamaan dengan hari pembukaan Asian Games 2018 di Jakarta. Hal itu dilakukan sebagai bentuk penolakan mereka terhadap kenaikan tarif.
Presidium Gerakan Aksi Roda Dua Indonesia menyayangkan sikap manajemen Grab yang mempersilakan mitranya melakukan demonstrasi saat Pembukaan Asian Games 2018 (Aksi 188).
Ketua Presidium Garda, Igun Wicaksono, mengatakan, manajemen perusahaan Grab seakan mendorong para mitranya untuk melanjutkan "Aksi 188" dengan menolak mengakomodasi tuntutan para mitra ojek onlinenya tersebut.
Baca juga: Grab akan tutup layanan "nebeng" GrabHitch Bike
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018