Jakarta (ANTARA News) - Pesilat putri Indonesia Pipiet Kamelia berhasil lolos ke semifinal usai mengalahkan pesilat Singapura, Nurul Suhaila Mohd Saiful dalam cabang olahraga pencak silat di ajang Asian Games 2018, di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur, Jumat. 

Pipiet menang telak atas pesilat Nurul Suhaila di kelas D 60kg-65kg putri dengan skor 5-0.

Pada babak pertama, kedua atlet berusaha melakukan serangan, baik itu pukulan, tendangan, sepakan maupun bantingan. Namun, karena kuatnya pertahanan lawan membuat poin yang diterima pesilat itu tidak terlalu tinggi, bahkan cenderung kecil. 

Di babak ini, Nurul Suhaila tidak mampu menembus strategi pertahanan Pipiet, sehingga pesilat Singapura itu tidak mendapatkan poin satu pun dari lima wasit juri. 

Hal ini berbeda dengan Pipiet, meski kesulitan menembus pertahanan pesilat Singapura itu, namun Pipiet berhasil  mendapatkan poin. Masing-masing wasit juri dari lima wasit juri memberikan poin 2.

Pada babak kedua, pertarungan antara kedua atlet berlangsung sengit dan alot. Keduanya berusaha ingin mendapatkan poin.  Namun poin yang ditorehkan Pipiet lebih tinggi dibandingkan Nurul Suhaila, yakni 3-2, 4-2, 2-0, 4-2 dan 4-0.

Di babak ketiga juga serupa, keduanya bersikeras untuk mengalahkan lawannya bagaimana pun caranya,  baik melalui sepekan, tendangan maupun pukulan. Bahkan, kedua atlet berusaha untuk mencari celah agar bisa menjatuhkan lawannya. 

Poin yang diperoleh oleh Pipiet lebih tinggi dibandingkan Nurul,  meskipun Nurul sudah berusaha mati-matian menjatuhkan Pipiet. Poin yang diperolehnya, yakni 8-2, 7-1, 6-1, 8-1, dan 8-2.

Dengan kemenangan ini, maka Pipiet melaju ke babak semifinal.

Pipiet bersyukur dengan kemenangan yang ditorehkannya mengingat lawannya itu cukup berat. 

Dia mengaku sudah beberapa kali bertemu dengan Nurul di ajang kompetisi Pencak Silat, namun selama ini dirinya selalu berhasil memenangkannya. 

"Alhamdulillah saya bisa mengalahkan Nurul dan melaju ke semifinal," tuturnya.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2018