Jakarta, 25/8 (Antara) - Petinju Indonesia di kelas terbang ringan putra (49 kg) Mario Blasius Kali mempertahankan peluang memperoleh medali emas setelah mengalahkan petinju Sri Lanka Thiwankan Muturanwellige dalam babak penyisihan tinju Asian Games 2018, JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Sabtu.

Dalam pertandingan tiga babak itu, Mario lebih banyak bermain hati-hati dan menjaga jarak agar jangkauan pukulan Thiwankan tidak berbuah poin. Alhasil, Mario menang telak 5-0.

Ketika Thiwankan kelelahan, Mario beberapa kali berhasil mencuri poin dengan pukulan jab dan lurus (straight). Di ronde kedua, petinju Sri Lanka banyak menerapkan pertahanan ganda (double cover) untuk membendung pukulan lurus Mario.

Suasana Hall C JIEXPO bergemuruh ketika Mario berhasil melancarkan jab dengan mengenai pipi kiri Thiwankan. Tribun Utara di Hall C dipadati pendukung Indonesia. Mario,  yang meraih perak dalam Turnamen Invitation Asian Games 2018 Februari 2018 lalu, semakin berada di atas angin.

Pukulan dari samping (swing) Mario yang keras membuat Thinkawan terhenyak. Namun petinju Sri Lanka berusia 25 tahun itu berhasil bertahan.

Seusai laga, Mario mengatakan memang dirinya menjalankan strategi untuk bermain hati-hati dan menjaga jangkauan.

"Agar pukulan lawan tidak sering mengena. Saya juga sudah matangkan semua persiapan di laga ini," ujar Mario yang juga prajurit TNI.

Dengan kemenangan di babak penyisihan ini, Mario harus masih harus mengalahkan petinju Timor Leste, Jose Quintas Da Silva di babak 16 besar untuk bisa melaju ke perempat final.
 
Mario merupakan salah satu petinju Indonesia yang dijagokan meraih medali emas pada Asian Games 2018.

Indonesia mengirim 10 atlet yang akan bertanding dalam 10 kelas cabang olahraga tinju Asian Games 2018 yang terdiri dari tujuh petinju putra dan tiga putri.

Kesepuluh atlet itu adalah Mario Blasius Kali di Kelas Layang  (46-49 kg), Aldoms Suguro di Kelas Terbang (49-52 kg), Sunan Agung Amoragam di Kelas Bantam (52-56 kg), Farand Papendang di Kelas Ringan (56-60 kg), Libertus Gha di Kelas Welter ringan (60-64 kg), Sarrohatua Lumban Tobing di Kelas Welter (64-69 kg) dan Brama Hendra Betaubun di Kelas Menengah (69-75 kg). Kemudian Beatrix Suguro di Kelas Terbang (48-51 kg), Christina Marwam Jembay di Kelas Bulu (54-57 kg)  dan Huswatun Hasanah di Kelas Ringan (57-60 kg).
 

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2018